“Selain itu kami juga melibatkan keluarga siswa untuk aktif terlibat dalam program GENIUS. Keluarga diajak untuk mendukung dan memantau pola makan sehat anak-anak mereka melalui edukasi pangan sehat dan cooking class untuk orangtua siswa,” tambah Bupati.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menyebut Pemkab Bandung juga melakukan kolaborasi dengan sekolah dan guru dalam implementasi program GENIUS. Sekolah dan guru berperan dalam memberikan edukasi tentang gizi seimbang kepada siswa.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, pemerintah Kabupaten Bandung dapat memperkuat keberlanjutan program GENIUS dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Pemkab Bandung berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan program GENIUS ini. Salah satu upaya kami yakno dengan menduplikasi kegiatan yang sudah berhasil ke sekolah-sekolah lain dengan kerjasama pentahelix. Kami gandeng para pengusaha, BUMN dan berbagai komunitas lain,” tutur Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu.
Di samping itu sebagai bentuk keseriusan, kata Bupati, pihaknya juga akan melaksanakan gerakan konsumsi pangan bergagam bergizi seimbang (B2SA) go to school dan gerakan makan ikan. Kedua program ini sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Bandung tahun 2024.
“Kami juga berkomitmen untuk melaksanakan gerakan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita di daerah rawan stunting dan di daerah rawan pangan,” kata Bupati Dadang Supriatna.
Pemberian makanan tambahan itu berupa pemberian bahan pangan berupa beras nutrizink dan protein berupa ikan, daging ayam, daging sapi terutama untuk keluarga berisiko stunting.
“Harapannya dengan pengintegrasian program-program ini dapat berdampak terhadap upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung atau new zero stunting,” pungkas Wakil Ketua APKASI ini. (suhe)