PURWAKARTA, KORANMANDALA.COM
Tragedi Bus Handoyo yang menewaskan 12 orang di Tol Cipali KM 72, Jumat (15/12) sore sudah ada tanda-tandanya sejak dari Yogyakarta.
Kesaksian penumpang selamat bernama Rahma (18) di Rumah Sakit Abdul Rojak Purwakarta, Jawa Barat, tersimpulkan bahwa sejak Yogya, sopir mengemudikan busnya seperti syetan. “Selain dalam kecepatan tinggi, juga ugal-ugalan. Beberapa penumpang sempat memperingatkan sopir agar jangan ugal-ugalan,” katanya.
Namun sang sopir yang sekarang sudah ditahan di kepolisian itu tak menggubrisnya. Bus terus mengebut, dengan kecepatan tinggi.
Rahma sudah mengkhawatirkan terjadi kecelakaan. “Ternyata benar, bus oleng dan sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya,” ucap Rahma.
BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Bus Terguling di Tol Cikampek, 12 Orang Tewas
TERTINDIH PENUMPANG
Rahma menceritakan saat detik-detik kejadian. Dia bilang, saat kejadian, bus terasa oleng dan terjungkal. Ramha yang berada di kursi tengah, tersadar bahwa tubuhnya ditindih penumpang lain.
Ketika berusaha bangun, dia merasakan sakit di bagian kaki. Tak lama datang pertolongan sehingga dia dibawa keluar dan dibawa ke rumah sakit. Menurut Rahma, banyak korban yang terjepit. “Saya kira itu yang menyebabkan kematian penumpang, selain benturan yang keras,” katanya.
Dia naik bus dari Temanggung dengan tujuan Bekasi. Siswa SMA ini berniat menemui ibunya yang berada di Bekasi.
“Alhamdulillah, saya selamat sekalipun merasakan mobil terguling melintang di tengah jalan,” kata Rahma yang masih terlihat syok.
BACA JUGA: Pangeran Arab Saudi Talal bin Abdulaziz Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
SOPIR DIAMANKAN
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengabarkan bahwa sopir bus PO Handoyo hanya mengalami luka ringan dan sekarang sedang dimintai keterangan.
Sang sopir, lanjut Ibrahim, akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan penyebab terjadinya kecelekaan.
“Kendaraan Bus PO Handoyo Nomor Polisi AA 7626 OA membawa penumpang 20 orang datang dari arah Cirebon menuju Jakarta,” ujar Ibrahim.
Menurut Ibrahim Tompo, peristiwa itu terjadi pada kondisi jalan menikung, diduga sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya. Akibatnya bus menghantam pembatas jalan, kemudian terbalik dan terguling-guling.