KORANMANDALA.COM – Perkembangan kopi Kabupaten Kuningan menunjukan kemajuan sangat pesat, dan diketahui di wilayah Kuningan terdapat berbagai jenis kopi diantaranya kopi robusta, kopi arabika dan liberika yang tersebar di 9 kecamatan.
Demikian disampaikan Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, disela Muscab Assosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Pekan kemarin.
Pj. Bupati Iip Hidayat mengspresiasi kopi dari Kuningan bisa berkembang dan Go Internasional.
Untuk mencapai target tersebut, harus memperkuat sektor internalnya terlebih dahulu, yaitu wadah organisasi yang menaungi perkopian yaitu APEKI.
Hal itu dimaksudkan agar ke depan nasib kopi lokal Kuningan dapat mendunia juga didukung oleh pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
“Saya melihat hasil kopi Kuningan mempunyai prospek cerah dan harus diperjuangkan, hingga ke tingkat Internasional. Hal terkecil yang harus diperhatikan agar kopi Kuningan mendunia salah satunya masyarakat Kuningan harus konsisten dan mendukung kopi lokal Kuningan. Diharapkan kedepan produk kopi Kuningan sebagai sektor yang memperkuat produk kita sendiri” ujar Iip.
Terpisah, Yusup Oeblet salah seorang warga Desa Sukamukti menuturkan, tanaman kopi di wilayah Kuningan sebenarnya tersebar di lereng gunung Ciremai dan sekitarnya. Tanaman kopi jenis Robusta, Arabika dan Liberika ini, sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Diketahui hingga saat ini tanaman kopi dari Kuningan memiliki kualitas dan semakin mendunia.
Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Kab. Kuningan, Uun Sunarun, saat ditemui menuturkan, budidaya kopi Kuningan sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun silam. Bahkan sejak penjajahan Belanda.
Sekitar tahun 1853, kopi Kuningan sudah dikenal sebagai kopi kualitas terbaik di Eropa.
Tanaman kopi selain tersebar di lereng Ciremai dan wilayah kecamatan Kadugede, Bayuning, dan Cigugur juga di daerah Luragung.