KORANMANDALA.COM – Kesadaran masyarakat terhadap sampah di Kota Kuningan dinilai masih rendah. Hal itu terlihat dari berserakannya sampah di sejumlah sudut kota.
Tumpukan sampah itu terlihat di jalan Pramuka Lembur Sukun, Jl. RE Martadinata Ciporang, Jl Sukamulya, Jl. Cut Nyak Dhien jalur jalan Winduhaji-Windusengkahan, Jl. Otista Pasapen, Jl. Ajid Pasar Darurat, Jl. Veteran, di tepi jalan dusun Gibug Cigadung dan beberapa titik.
Tumpukan Sampah dibuang sembarangan di tepi jalan, hingga merusak keindahan dan tak sedap dipandang mata.
Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan sepertinya masih perlu disosialisasikan secara berlanjut. Pasalnya masih banyak masyarakat luas yang tidak peduli terhadap kebersihan. Contohnya warga membuang sampah di atas trotoar hingga mengganggu para pejalan kaki akibat bau yang menyengat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan Laksono Dwi Putranto, saat dikonfirmasi menjelaskan, kesadaran masyarakat masih belum optimal terhadap arti pentingnya kebersihan.
“Seperti contoh masih ada warga yang buang sampah seenaknya di atas trotoar, lalu pemulung mengacak-ngacak sampah yang ada di wadah keranjang, akibatnya berserakan lagi di atas trotoar,” ungkapnya.
Sementara itu, armada mengangkut sampah di jalan Siliwangi dan pusat pertokoan dilakukan setiap hari 2 kali. Terkadang baru satu kali diangkut, sampah sudah menumpuk lagi.
“Mudah-mudahan Anggaran Tahun 2024, kami bisa mengadakan penataan untuk menyediakan sarana prasarana berupa tempat sampah, sehingga sampah tidak berserakan lagi di atas trotoar,” kata Laksono Kamis 21 Desember 2023.
Sebenarnya warga Kuningan harus bangga dengan meraih predikat Sertifikat Adipura, sebagai kota kecil bersih di Jawa Barat tahun 2023 baru-baru ini.
Penghargaan berupa Sertifikat Adipura ini, merupakan bentuk apresiasi dan penilaian, bahwa terdapat peningkatan yang cukup tinggi diperoleh Kabupaten Kuningan dalam menciptakan kota kecil bersih.