KORANMANDALA.COM – Dunia saat ini tengah menghadapi Triple Planetari Ciris, yaitu perubahan musim, polusi dan ancaman keanekaragaman Hayati.
Dalam upaya meminimalisir hal tersebut, sepanjang musim penghujan 2023/2024, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia dengan bibit yang berasal dari persemaian skala besar, persemaian permanen atau pembibitan lainnya.
Hal itu disampaikan Pj.Bupati Kuningan Iip Hidayat, saat membacakan amanat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada pemulihan Ekosistem penanaman bersama pohon di lahan bekas kebakaran lereng Gunung Ciremai, diikuti oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Maman Surahman, wakil Forkopimda, dan Dinas terkait, hari Sabtu 23 Desember 2023.
Dalam situasi krisis seperti ini, kita harus mengedepankan paradigma dan kolaborasi serta kerjasama. Kegiatan penanaman serentak itu lanjut Menteri LH dilaksanakan di setiap provinsi dipimpin oleh pejabat KLHK Pusat dan Daerah, serta melibatkan UPT KLHK, Dinas LHK, Aparatur Sipil Negara, dan masyarakat.
Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, sekaligus membangkitkan semangat, motivasi dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon.
Dalam situasi krisis seperti ini, harus mengedepankan paradigma kolaborasi dan kerjasama.
Dampak perubahan iklim telah nyata dirasakan baik di tingkat tapak, regional dan global, antara lain:
1) keterlambatan musim tanam, terjadinya gagal panen, peningkatan wabah dan hama tanaman, penurunan produktivitas tanam;
2) peningkatan tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan, yang mengancam terutama wilayah-wilayah kepulauan;
3) peningkatan kejadian bencana, terutama bencana hidrometeorologis;
4) ancaman kehilangan keanekaragaman hayati (Biodiversity Loss).
Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup.
Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkomitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Kegiatan itu ditandai penyerahan petikan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Penetapan Green Ambassador kepada 10 siswa Generasi Muda Tingkat SMA/SMK, terpilih 2 siswa Green Ambassador terbaik dengan nilai tertinggi se-Indonesia.- *** wawan jr