KORANMANDALA.COM – Sebanyak 1.994 Pelajar dan 1.068 Sekolah di Infonedia Terpilih sebagai Green Ambasador dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada penanaman serentak di seluruh Provinsi Indonesia dalam rangka pemulihan ekosistem lahan bekas Kebakaran hutan dan lahan, Sabtu 30 Desember 2023.
Penetapan 1.994 pelajar dan 1.068 sekolah tersebut, bertujuan agar para Green Ambasador menjadi harapan baru negeri ini, dalam upaya adaptasi, mitigasi, rehabilitasi dan pengolahan lingkungan hidup.
Khusus di Kuningan diserahkan secara simbolis oleh Pj. Bupati Raden Iip Hidayat kepada 10 Green Ambasador yang mewakili kabupaten Kuningan.
Sementara itu, penanaman di lahan bekas karhutla Gunung Ciremai, melibatkan berbagai pihak termasuk Prajurit TNI Kodim 0615/Kuningan dipimpin Kasdim 0615/Kng Uci Karlan, dalam rangka Refleksi Akhir Tahun 2023 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Blok Pamuludan Lambosir-Taman Nasional Gunung Ciremai atas inisiasi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Maman Surahman serta jajarannya, Sabtu 30 Desember 2023.
BACA JUGA: Tanam Pohon di Gunung Ciremai, Upaya Rehabilitasi Hutan dan Minimalisir Polusi
Penanaman pohon ini dilaksanakan di lahan bekas kebakaran hutan (Karhutla) dengan tujuan untuk memulihkan kembali ekosistem.
Penanaman dilakukan di sepanjang musim penghujan 2023/2024 dan dikerjakan serentak di seluruh Indonesia.
“Penanaman pohon secara serentak ini dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk perubahan iklim dan pemulihan kualitas lingkungan hidup. Seperti kita ketahui bersama, dunia tengah menghadapi Triple Planetary Crisis yaitu perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati,”.
Hal itu disampaikan Menteri Lingkugan hidup & Kehutanan RI dalam pesan tertulis yang dibacakan Pj.Bupati Kuningan Iip Hidayat.
Dampak perubahan iklim ini telah nyata dirasakan baik di tingkat tapak, regional dan global. Seperti keterlambatan musim tanam, gagal panen, peningkatan wabah dan hama dan penurunan produktivitas tanam.
Selain itu, peningkatan tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan. Juga peningkatan kejadian bencana terutama hidrometeorologis. Serta ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.