KORANMANDALA.COM – Warung Nasi Kasreng di Kuningan kini semakin populer dan banyak disukai penikmat kuliner dari semua kalangan termasuk kaum bawah sampai menengah ke atas.
Betapa tidak? Nasi Kasreng ini harganya relatif murah dan terjangkau.
Warung Makan khas “orang kampung” ini menunya sederhana dan “nyunda” banget
seperti, sambel dadak, Udang rebon, taoge mentah ditambah tahu, tempe dan pepes ikan ‘benteur’ atau ‘benteur goreng’.
Ciri khas yang menarik dan unik, nasi kasreng disajikan dengan cara membungkusnya menggunakan kertas nasi warna coklat muda yang dilipat ke atas seperti kerucut.
Tidak hanya ikan asin udang rebon, taoge dan sambel dadak, tapi menu khas nasi kasreng dilengkapi pula menu lainnya seperti, sambal lalab jengkol muda, petai (peuteuy), ikan goreng benteur, tahu, tempe, kerupuk aci, ikan asin, goreng mujaer, goreng ayam, pepes ikan, Sop Sapi/kambing, sayur asem atau sayur lodeh dan lainnya, dengan tarip relatif murah dan terjangkau.
Warung makan “Nasi kasreng” berada di sepanjang jalan antara Luragung-Cibingbin diantaranya warung kasreng favorite Ibu Aat di kawasan tepi jalan Cibeureum.
Menurut Suratno, warga Cirebon, makan nasi kasreng dengan perpaduan antara menu khas rebon udang, taoge mentah dan sambel dadak ditambah lauk pauk menambah selera makan tambah “ponyo”.
“Menu yang disajikan begitu menggoda dan rasanya “maknyos, saat perut ‘keroncongan’,” sebut Ratno.
Selain rasanya enak dilidah, nasi kasreng memiliki nilai budaya, sejarah, cerita, dan kearifan lokal masyarakat Luragung dan sekitarnya yang perlu tetap di jaga dan dilestarikan oleh generasi penerus.
Sementara itu, menurut H Rokhmat Ardian
seorang pengusaha sukses di Kuningan, potensi Keindahan Kuningan tak hanya dari alamnya saja, tapi juga usaha kecil yang memiliki keberagaman, oleh karena itu pentingnya melestarikan usaha kecil agar nilai budaya tetap terjaga dan mendukung usaha kecil artinya peduli kepada ekonomi lokal masyarakat Kuningan, sehingga bisa berdaya.- *** wawan jr
