KORANMANDALA.COM – Lebih dari 25.553 pendaki dari berbagai penjuru negeri sepanjang tahun 2023, menyerbu puncak Gunung Ciremai.
Mereka datang ke Kuningan untuk menaklukan gunung tertinggi di Jawa Barat itu dengan ketinggian 3.078 mdpl.
Pendakian Gunung Ciremai banyak diminati komunitas pencinta alam dan para pendaki. Terbukti dengan total jumlah pendaki semakin meningkat.
Mereka tidak hanya pendaki dari Jawa Barat melainkan pendaki dari luar Provinsi pun berdatangan ke Kuningan untuk “muncak” ke Gunung Ciremai.
BACA JUGA: Bupati Kuningan Iip Hidajat Naik Gunung Ciremai
Dibukanya kembali pendakian gunung Ciremai pasca pandemi Covid-19 disambut suka cita oleh para pendaki. Para pendaki berdatangan dari berbagai daerah melalui beberapa jalur pendakian.
Namun tentu saja bagi para pendaki yang sudah legal dan sudah terdaftar melalui daftar online termasuk surat keterangan sehat dari dokter menyusul pemeriksaan di Base camp.
Kepala BTNGC, Maman Surahman, saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya menjelaskan, kuota normal pendakian gunung Ciremai maksimal sebanyak 1.200 orang dengan kuota masing-masing jalur antara lain, Jalur Linggajati 230, Linggasana 218, Palutungan 497 dan jalur Apuy 455.
Berdasarkan rekap data pendakian selama tahun 2023, dari 5 jalur pendakian tercatat jumlah pendaki terbanyak melalui Palutungan sebanyak 8.837 orang, jalur Apuy 8.626 orang dan jalur Sadarehe 6.831 orang. Sedangkan jalur Linggarjati 999 orang dan jalur Linggasana 260 orang pendaki.
“Ledakan arus pendaki terjadi pada bulan Agustus mencapai 1.227 lewat jalur Putungan, 1.417 lewat jalur Apuy dan 1.129 lewat jalu Sadarehe. Mereka mendaki untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak Ciremai,” ucapnya.
Sementara itu, aktivis lingkungan dan mantan ketua AKAR (Aktivitas Anak Rimba) Kuningan Maman ‘Maziq’ mengingatkan, kepada para pendaki agar berhati-hati menghadapi Cuaca extrem yang sulit ditebak dan jaga keselamatan.