KORANMANDALA.COM – Buah bisbul yang tumbuh subur di Bogor, ternyata berkembang di Indonesia karena iklim yang mirip dengan daerah asalnya.
Menurut ahli pertanian, Prof. Sobir dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, IPB University, buah bisbul yang asli Filipina ini merupakan tanaman introduksi dari negara Filipina.
“Indikator bahwa buah bisbul ini merupakan tanaman introduksi adalah jenisnya yang kurang beragam di Bogor, berbeda dengan daerah asalnya yang memiliki beragam varietas,” ungkap Prof. Sobir, Sabtu 20 Januari 2024.
Namun, ironisnya, buah bisbul kini jarang ditemui di Indonesia.
Menurut Prof. Sobir, hal ini disebabkan karena kurangnya daya tarik buah tersebut.
“Tanaman bisbul dianggap kurang memberikan manfaat, sehingga banyak yang menebangnya. Oleh karena itu, perlu memasukkan varietas bisbul yang tidak berbiji agar masyarakat tertarik untuk menanamnya kembali,” tambahnya.
Prof. Sobir juga menjelaskan bahwa di Indonesia belum ada varietas bisbul yang diakui secara resmi.
Di Bogor, hanya ada varietas yang berbiji besar, sementara di daerah asalnya, terdapat varietas bisbul yang tidak berbiji.
“Bisbul ini memiliki keunikan tersendiri, tidak sebanyak mangga, pisang, atau durian yang memiliki beragam varietas,” paparnya.
Upaya untuk memperkenalkan varietas bisbul yang tidak berbiji diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menanam kembali buah ini. Selain itu, hal ini juga dianggap sebagai langkah untuk melestarikan keanekaragaman tanaman lokal di Indonesia.- *** nicko