KORANMANDALA.COM – Masyarakat Dusun Wanaasih, Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan merasa terganggu dan mengeluh akibat setiap hari dicemari polusi udara dan suara bising dari saluran pintu air keluar Bendungan Kuningan.
Keluhan warga itu langsung mendapat respon Pemerintah Daerah Kuningan. Sekda Dr Dian Rakhmat Yanuar melakukan kunjungan ke lokasi terdampak, Selasa 22 Januari .2024
Kunjungan lapangan ini didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kuningan dr. Susi Lusiyanti beserta pegawai Puskesmas, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan & Peternakan Kabupaten Kuningan. Sekda Dian menerima langsung keluhan dari warga sekitar saluran pintu air Bendungan itu.
Salah satu warga, Adi menuturkan, polusi udara ini sangat terasa dan mengganggu, akibat buangan air itu mengeluarkan bau menyengat dan menimbulkan masalah pada pernapasan.
“Kami bersama warga sekitar mengalami sesak, mual hingga pusing. Selain itu, hewan ternak domba yang berada di sekitar lokasi pintu air pun ikut terdampak,” keluh Adi.
Mardiyah pun mengeluhkan bau tak sedap yang mengakibatkan kepala pusing dan air sumur pun tercemar, sehingga berpengaruh pada rasa air.
Dia berharap ada solusi penyelesaian karena semakin hari, polusi yang dirasakan semakin tidak nyaman bagi kesehatan dan mengganggu aktivitas.
Menurut Kepala Desa Randusari, Tata, jumlah rumah yang terdampak langsung sebanyak 44 rumah atau sekitar 150 warga dari jumlah 150 KK. Kondisi saat ini pintu air baru dibuka 15 persen, lain lagi pengaruh polusinya jika pintu air dibuka 30 persen hingga 50 persen akan lebih parah dan lebih menyengat lagi.
Atas keluhan warga tersebut, Sekda Dian mengatakan pihak pemerintah daerah akan segera melakukan kajian dampak polusi tersebut. Kemudian menindaklanjuti ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung yang menangani Bendungan Kuningan, untuk duduk bersama menyelesaikan keluhan warga.
“Langkah sementara sudah dilakukan rapid air atau pengambilan sampel air dari wilayah sekitar, selanjutnya sedang dilakukan uji laboratorium oleh Labkesda untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencemarannya. Untuk dampak ke hewan sudah dilakukan pemeriksaan ternak, berikutnya akan dilakukan pemeriksaan mendalam warga yang terdampak,” ungkapnya