KORANMANDALA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengajak pelaku usaha berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting, sambil menyoroti keberhasilan program “Penting Lur” (Pemerintah Kota Bogor, Peduli Stunting Melalui Telur).
“Dalam hal ini pemerintah tidak bisa sendiri,” ujar Syarifah, seraya menekankan perlunya kolaborasi dalam jangka waktu 3-6 bulan.
Syarifah berharap penderita stunting sembuh dan keluarga risiko stunting tidak bertambah. Stunting terjadi pada 1.000 hari pertama kelahiran, dan penanganannya harus bersifat berkesinambungan.
“Kita harus berpacu dan berkolaborasi untuk menanganinya,” tegasnya, Rabu 24 Januari 2024.
Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudy Mashudi, melengkapi data stunting Kota Bogor sebesar 18,7 persen. Target percepatan penurunan stunting adalah 14 persen secara nasional tahun 2024, dan Kota Bogor sebesar 9,9 persen.
Kolaborasi pentahelix diharapkan mendukung capaian target tersebut.
“Dengan kekuatan dan kolaborasi pentahelix dalam percepatan penurunan stunting, maka target 14 persen secara nasional tahun 2024 dan target di Kota Bogor sebesar 9,9 persen, optimis dapat kita capai bersama-sama,” katanya.
Paparan praktik dan intervensi penurunan stunting disampaikan oleh GM Swiss Bell In Hotel, Yuni Manika, dan Perempuan Indonesia Maju Bogor Raya, Siti Nurlaela, sebagai kontributor dalam percepatan penurunan stunting.- *** nicko