KORANMANDALA.COM – Launching Calender Of Event Dan Logo Taglan “Kuningan Beu” Dinas Pariwisata Kuningan di Situ Balong Dalem, Desa Babakanmulya kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jumat 26 Januari 2024 menampilkan/Performance Art Asep Dheny (51) perupa Legendaris asal Kuningan.
Penampilan Asep Dheny kali ini mengusung konsef “Rupa Bunyi”. Setelah sebelumnya menggelar Pameran “Serupa Sekata” di kawasan perumahan Bandorasawetan-Cilimus.
Menurut Asep Dheny, semula konsep “Rupa Bunyi” ini akan berkolaborasi dengan Pupun gitaris handal Band Kapten asal kota Kuningan. Namun pupun terkena musibah dalam perjalanan menuju kota Kuningan.
Akhirnya Asep dheny mengkolaborasikan seni rupa dengan bunyi-bunyian berupa “Bunyi Rupa”, yang syarat dengan makna.
Seperti tabuhan Gong menandakan agar gaungnya itu terdengar bukan hanya di Kuningan, tetapi membahana ke seluruh nusantara dan mancanegara.
Gong ditabuh dan dibunyikan memakai pecut, hal itu sebagai simbol dari semangat dan keinginan, kemudian dipadukan dengan warna-warna yang berhamburan tidak beraturan dan tidak membentuk sebuah objek apapun di atas canvas secara abstrak.
Namun di balik bentuk abstrak yang sulit dipahami ini, terdapat makna filosofis yang mendasar. Seni lukis abstrak mengajarkan kita untuk membuka diri terhadap pengalaman yang tidak dapat dijelaskan secara langsung.
Kita harus siap untuk menjelajahi dunia melalui pengalaman yang lebih dalam, yang mungkin tidak dapat diterjemahkan ke dalam kata-kata atau gambar-gambar yang dapat diakui secara universal.
Di tengah proses melukis, Asep Dheny sesekali meniupkan terompet hal ini juga bukan tidak ada dasar, tetapi mengandung makna semangat juang yang tinggi.
Asep Dheny melukis di atas beling tanpa alasan kaki, bukan sensasi atau suatu demo kesaktian, tetapi sekedar Pembuka Kesadaran, bahwa Sebagian Besar Ketakukan yang menghantui.
Yang selama ini menghambat kemajuan Diri, ungkap Asep Dheny yang dikenal sebagai Pelukis Republik Sandal Jepit ini.
Ternyata semua Itu Hanyalah suatu ilusi. Ini bukan sulap dan juga bukan sihir, akan tetapi sekedar sebuah wahana untuk melatih keikhlasan, kesabaran, Rasa Percaya Diri, dan tentu keteguhan hati.
Asep Dheny mengingatkan, jangan sekali-kali mempraktekkannya di rumah tanpa dasar ilmu dan pengetahuan yang cukup. “Don’t Try This at Home” kata Asep Dheny . Itu….Berbahaya !!! -*** wawan jr