KORANMANDALA.COM – Sedikitnya 160 warga dari 150 Kepala Keluarga di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum terdampak polusi udara dan bising, akibat air Bendungan Kuningan.
Kebisingan dan polusi udara yang menimbulkan bau tak sedap itu tepatnya di bibir pintu keluar Bendungan.
Dalam upaya mengantisipasi dan menyelesaikan keluhan warga Desa Randusari, Sekda Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si mengadakan rapat bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, dan Dinas terkait di ruang kerja Sekda Kuningan, Senin 29 Januari 2024.
Sebelumnya Sekda Dian, mendengarkan langsung keluhan warga adanya polusi udara yang mengeluarkan bau menyengat dan menimbulkan masalah pada pernapasan.
Bahkan ada yang mengalami sesak, mual hingga pusing. Selain itu, hewan ternak domba yang berada di sekitar lokasi pintu air pun ikut terdampak.
Kepala Desa Randusari, Tata, bersama Camat setempat menuturkan, jumlah rumah yang terdampak langsung di sekitar wilayah pintu keluar air Bendungan Kuningan sebanyak 53 unit atau sekitar 160 warga dari jumlah 150 KK. Akibat polusi yang dirasakan semakin hari, semakin tidak nyaman bagi kesehatan dan mengganggu aktivitas.
Menurutnya, warga masyarakat meminta dan mendesak untuk dilakukan penanganan adanya polusi tersebut. Demi keselamatan dan kenyamanan, warga tidak keberatan jika akan dilakukan relokasi. Sebagai usulan relokasi dari masyarakat akan disampaikan ke Pemerintah Daerah.
Sekda Dian mengatakan, sebagai tindak lanjut, adanya keluhan warga Dusun Wanaasih, Desa Randusari, bahwa hasil rapat bersama ini pihak BBWS akan berupaya di Bulan April-Mei menggunakan teknologi untuk penanganan polusi udara dan bekerjasama untuk dilakukan penanaman pohon di wilayah sekitar yang dapat mengurangi polusi udara.
Kepala desa Randusari Tata, menyampaikan permohonan warga untuk dilakukan relokasi sesuai permintaan warga setempat. Pemerintah Daerah akan terus mendorongnya, sehingga kenyamanan dan kesehatan warga dapat segera dirasakan.
“Langkah sementara sudah dilakukan rapid air dengan uji laboratorium oleh Labkesda, pemeriksaan kepada hewan ternak dan dilakukan pemeriksaan mendalam bagi warga yang terdampak, semoga ini dapat dibantu juga oleh BBWS,” harapnya.
Sementara itu, Dwi Agus Kuncoro, ST, MM, MT Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan sudah memfasilitasi untuk duduk bersama. Berharap keluhan warga dapat dicarikan solusi bersama.