KORANMANDALA.COM – Sosok pendaki Gunung yang satu ini dikenal sebagai aktivis lingkungan dan mantan Ketua Aktivitas Anak Rimba (AKAR) Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Adalah Maman ‘Mazicue’ Supriatman, pria kelahiran Kuningan 11 Pebruari 1964 ini, menekuni hobi traveling sejak usia 14 tahun. Dia mengawali mendaki puncak Gunung Ciremai bersama teman lainnya. Saat itu baru duduk di bangku SMPN kelas satu.
Mendaki puncak gunung, kata bung Mazic sapaan akrabnya, merupakan pengalaman seru dan sangat menyehatkan dan menyenangkan. Banyak Suka dan duka dialami selama perjalanan muncak gunung
Terlebih ketika pengalaman pertama saat muncak Ciremai, Gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 mdpl” kataya saat ditemui di Sanggar pribadinya Jl. Raya Kramatmulya Kuningan Senin 29 Januari 2024.
Gunung tertinggi di Jawa Barat ini menjadi gunung favorite bagi para pendaki dari peloksok negeri. Tidak hanya pencinta alam semata melainkan para pendaki dari berbagai kota di Jawa barat maupun luar provinsi berdatangan ke Kuningan untuk menaklukan gunung Ciremai.
“Saya sendiri muncak Ciremai sudah tak terhitung, paling tidak sudah 100 kali,” Suami dari Nina Herlina dan Ayah dari Muntang Kaillahi anak tunggalnya.
Gunung Ciremai ini sangat terbuka bagi para pendaki, baik kalangan pelajar, pencinta alam dan masyarakat umum.
Para pendaki harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), tutur peraih Kuningan Award Tahun 2023 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, kondisi Gunung Ciremai akhir-akhir ini sedang dalam tekanan ekologi. Semoga ke depan tekanan ekologi ini semakin berkurang.
“Alhamdulillah Capres Anies Baswedan pituin Kuningan, saat mudik baru-baru ini, sempat singgah ke Sanggar AKAR di Krucuk Kramatmulya,” ungkapnya.