KORANMANDALA.COM – Seni Lukis dan SENKriya Sanggar Daun, berdiri sejak 25 tahun silam tepatnya pada tahun 1999.
Nama “daun” diambil dari singkatan “Dapur Seni”. Sanggar Daun jtu sebagai sanggar seni yang menghasilkan seni Lukis maupun seni Kriya.
Keberadaan Sanggar Daun yang homebasenya di Perum Taman Ciharendong Blok A-31, Cirendang Kuningan ini, hingga sekarang masih tetap eksis dan terus berkarya.
“Ya, setiap hari selalu ada aktivitas melukis, prinsip kami ‘Tiada Hari Tanpa Melukis’. Kami berdua bersama A Cecep pelukis Senior Kuningan, setiap hari mangkal di Sanggar Daun,” tutur Hendri saat diwawancarai melalui selulernya, Selasa 30 Januari 2024.
BACA JUGA : Dua Abad Lebih Seniman Cukur Rambut di Banyuresmi Garut Diwariskan Turun Temurun
Menurut Cecep Diana yang lebih kental dengan sapaan A Cecep ini, seni adalah keindahan.
Seni itu sudah ada sejak lahir karena seni merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
“Seperti bila kita melihat sapu lidi, jika memiliki jiwa seni maka sapu itu akan berubah menjadi sebuah karya yang memiliki nilai keindahan,” jelas Cecep yang seringkali membuat seni dalam bentuk kriya.
BACA JUGA : Manusia SADO Pantang Terpuruk Saat Berada di Panggung Nyata
Lebih jauh lagi Hendri Ardian menjelaskan, seni secara global adalah keindahan dan seniman adalah pekerja seni yang punya idealisme. Ada pekerja seni dan juga ada seniman keduanya sama-sama di bidang lukisan.
Pekerja seni adalah orang yang bekerja dengan menghasilkan uang melalui bakat yang dia punya, sedangkan seniman hadir untuk menghasilkan seni yang nantinya menjadi sebuah karya yang memiliki makna.