KORANMANDALA.COM – Wali Kota Bogor, Bima Arya, menggarisbawahi rencana ambisius untuk menjadikan Kecamatan Bogor Selatan sebagai destinasi wisata utama yang akan meroketkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.
Namun, hal ini bergantung pada kemampuan membangun komunikasi yang kuat dengan PT. GNA, pemilik lahan seluas 180 hektar di wilayah tersebut.
“Dibutuhkan penyesuaian perencanaan yang matang, termasuk strategi land banking, penyewaan lahan, dan penataan wilayah yang akan dikembangkan bersama PT. GNA,” ungkap Bima Arya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bogor Selatan, 2024 di Amanuba Hotel, Kelurahan Rancamaya, Selasa, 30 Januari 2024.
Lebih lanjut, Bima menegaskan perlunya integrasi konsep antara Kelurahan Mulyaharja dan kawasan Batutulis, serta menekankan pentingnya kematangan dalam perencanaan.
“Hari ini dan selama 80 hari ke depan, saya akan intens berkomunikasi dengan PT. GNA untuk mematangkan rencana pembangunan di Bogor Selatan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Bima juga mengungkapkan upaya percepatan pembangunan Bogor Inner Ring Road (BIRR) melalui kerjasama dengan pengembang, mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor.
Sementara itu, dalam Musrenbang Kecamatan Bogor Selatan, sebanyak 128 kegiatan diajukan, meliputi beragam sektor seperti fisik, ekonomi, sosial budaya, dan pemerintahan.
“Totalnya ada 128 hasil dari Musrenbang kelurahan masing-masing kelurahan 16 usulan dan dikerucutkan di tingkat kecamatan jadi 8 usulan, jadi semuanya SeKecamatan Bogor Selatan ada 128,” ungkap Camat Bogor Selatan, Irman Khaerudin.
Irman menekankan pentingnya realisasi usulan pembangunan, terutama pembangunan kantor Kelurahan Pakuan yang hingga saat ini masih berstatus sewa sejak tahun 2020.
“Usulan pembangunan kantor Kelurahan Pakuan harus segera direalisasikan pada tahun 2025. Seharusnya, pada tahun 2024 ini telah terealisasi, tapi terhambat oleh beberapa faktor. Harapan kami, pada tahun 2025 nanti, anggaran akan kembali tersedia untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Irman juga menjelaskan bahwa selain pembangunan, usulan juga termasuk pengadaan lahan untuk kantor Kelurahan Pakuan, mengingat kesulitan dalam mendapatkan fasilitas umum dan fasilitas sosial di wilayah tersebut.
Dalam hal pembangunan fisik, fokus utama adalah penyelesaian program sanitasi seperti buang air besar sembarangan (BABS) menuju kelurahan ODF (Open Defecation Free), Posyandu, drainase, jalan setapak, dan tembok penahan tanah (TPT), mengingat Bogor Selatan rawan terhadap bencana.
Irman juga mengakui pentingnya sektor pendidikan, di mana usulan-usulan telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk mendapatkan dukungan dan realisasi pada tahun-tahun mendatang.- *** nicko