KORANMANDALA.COM – Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, meluncurkan seruan kritisnya kepada Pemerintah Kota Bogor untuk mengantisipasi tragedi kesehatan yang mematikan di tengah Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Kita ingin kesehatan KPPS Kota Bogor terjaga dengan baik tanpa ada dampak fatal meninggal dunia,” ujarnya dengan tegas, Kamis 1 Februari 2024.
Atang meminta agar Pemerintah Kota segera mengambil tindakan konkret dengan menyiapkan tenaga kesehatan keliling (Nakesling) dan posko kesehatan yang tersebar strategis di 2.904 tempat pemungutan suara (TPS).
“Bogor berpredikat baik dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu Dinkes bisa segera buka posko kesehatan, Nakesling, atau pun ambulans mobile tiap-tiap TPS,” tambahnya.
Permintaan ini muncul sebagai tanggapan atas kejadian tragis pada Pemilu 2019, di mana dua Petugas KPPS di Kota Bogor meninggal dunia dan delapan lainnya harus dirawat di rumah sakit. Nasionalnya, angka kematian Petugas KPPS mencapai 894 orang, dengan 5.175 lainnya mengalami sakit.
Atang juga menyoroti temuan Kementerian Kesehatan dan UGM terkait Pemilu 2019, yang menunjukkan banyaknya petugas KPPS yang sakit atau meninggal karena faktor komorbid dan penyakit kardiovaskular.
“Usul nakesling dan posko kesehatan diperlukan untuk memastikan petugas KPPS mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan sigap,” ungkapnya.
Selain itu, Atang meminta Pemkot Bogor dan KPU Kota Bogor untuk menyiapkan serangkaian pemeriksaan kesehatan dini dan suplai vitamin bagi 20.391 KPPS yang bertugas di Kota Bogor.
“Pemeriksaan rutin dan pemberian vitamin dapat diimbau di Puskesmas-puskesmas yang ada di 68 kelurahan yang ada di Kota Bogor,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan petugas, Atang menekankan pentingnya suplai suplemen dan vitamin serta keamanan dan ketersediaan makanan.