KORANMANDALA.COM – Ketua DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Atang Trisnanto, mengusulkan agar penyelenggara pemilihan umum (pemilu) dapat memindahkan 451 titik lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk kategori rawan bencana atau sulit diakses masyarakat.
Menurut Atang, pemindahan ini penting untuk mengantisipasi risiko gangguan keamanan serta kenyamanan dan keselamatan pemilih dan panitia.
“Pemerintah bisa membantu penyelenggara pemilu untuk mencarikan serta menyediakan sarana publik dan pemerintahan seperti sekolah maupun gedung pemerintahan untuk mengganti 451 lokasi TPS yang rawan bencana,” jelas Atang, Jumat 2 Februari 2024.
Menurut data pemetaan bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, dari 2.913 TPS, 451 berada di titik rawan bencana alam.
Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatullah, menyebut titik-titik tersebut berpotensi mengalami bencana seperti puting beliung, banjir lintasan, dan longsor.
Atang menekankan pentingnya antisipasi terhadap cuaca ekstrem, mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem menjelang Pemilu 2024.
“Kita tentu tidak ingin masyarakat golput karena pemilih tidak berangkat ke TPS akibat hujan deras, tempatnya tidak nyaman, rawan, tidak mudah diakses dan panitia terancam keselamatannya karena lokasi TPS rawan bencana,” ujar Atang.
Atang menilai bahwa pemetaan daerah rawan bencana dari BPBD dan prakiraan cuaca dari BMKG dapat menjadi acuan informasi yang sangat penting. Dia juga menyoroti perlunya mitigasi musim hujan untuk memastikan tidak ada surat suara yang rusak terkena air hujan di ruang penyimpanan maupun saat perjalanan pengiriman.
Berkaca pada pengalaman Pemilu 2019 di Jawa Barat, KPU mencatat adanya kotak suara yang terendam lumpur di gudang penyimpanan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
“Dari pengalaman daerah lain kita bisa belajar, kita tidak ingin surat suara dan kotak suara rusak di Kota Bogor karena terdampak hujan, meskipun kota ini berlabel kota hujan. Semua kita harap dapat diantisipasi bersama,” katanya.
Atang menegaskan bahwa semua antisipasi lokasi TPS dan pengamanan surat suara dari cuaca ekstrem perlu segera dilakukan mengingat waktu pencoblosan Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Apalagi, Kota Bogor merupakan zona awas bencana, di mana BPBD Kota Bogor sudah memetakan warga yang tinggal di zona hitam dan zona merah bencana.- *** nicko