Selain itu, dalam upaya pencegahan banjir, BBWS akan berkolaborasi dengan warga memasang bronjong yang diisi oleh batu-batuan dan dipasang di tepian-tepian sungai.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya erosi di tepian sungai dan mengurangi gerusan air pada dinding tanggul sungai.
Bronjong berfungsi sebagai struktur penahan tanah untuk menahan pergeseran tanah yang akan mengakibatkan longsor.
“Masyarakat sudah punya ban untuk nantinya kami isi dengan batu, biayanya lebih efisien. Kami akan terus bekerjasama dengan warga dan tentu Pemda untuk menangani hal ini,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memanfaatkan jalur sempadan sungai untuk membangun rumah.
Sebagai antisipasi luapan sungai, kalau sempadan atau tanggul sungai dimanfaatkan sesuai fungsinya, maka risiko rusaknya lingkungan akan dapat diminimalisir.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa jarak 15 meter dari sempadan sungai itu tidak boleh ada bangunan atau rumah. Semoga ada kesadaran dari masyarakat akan penting keberadaan sempadan sungai, serta fungsinya,” harapnya.
Agus beserta rombongan lanjut meninjau SDN Cadasngampar yang lokasinya masih berada di wilayah Argasunya. Pihaknya melihat beberapa ruang kelas.