KORANMANDALA.COM – Isu kenaikan harga beras kini menjadi perhatian serius termasuk anggota DPRD dan Pemerintahan Kota Bogor, dengan bersama-sama merespons dan menjaga stabilitas pasokan beras bagi masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Rifki Alaydrus, menyoroti kenaikan harga beras yang menjadi isu nasional. “Ini bukan hanya masalah kota Bogor, melainkan wilayah lain juga terdampak,” ungkapnya, Selasa 6 Febuari 2024.
Faktor pasokan, cuaca, dan hambatan distribusi menjadi pemicu.
“Kami akan tekan Pemkot untuk operasi pasar dan kerjasama dengan Bulog serta instansi swasta,” tandasnya.
Menyikapi hal ini, Ketua TPID Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras melanda hampir seluruh wilayah.
Untuk mengatasinya, pihaknya mengaku sudah melakukan operasi pasar.
“Kami telah lakukan operasi pasar di 6 tempat dengan kerjasama Bulog untuk menstabilkan harga,” ujarnya.
“Kenaikan harga beras menjadi beban peningkatan biaya hidup dan menimbulkan ketidakstabilan sosial,” tambah Rifki Alaydrus.
“Operasi pasar di beberapa lokasi menjadi langkah strategis untuk menanggulangi masalah ini,” tegas Syarifah Sofiah.
“Dengan langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah, di tengah kondisi ekonomi yang sulit,” pungkas Rifki Alaydrus. (Nicko)***