KORANMANDALA.COM – Kesadaran warga masyarakat di wilayah Kabupaten Kuningan terhadap Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban(K3), sepertinya belum memasyarakat, sehingga masih perlu ditingkatkan melalui sosialisasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Tim Terpadu yang melibatkan beberapa dinas maupun komunitas.
Seperti diketahui, selama ini warga di seputar kota Kuningan, sudah terbiasa membuang atau menyimpan kotoran sampah di atas trotoar.
Nampak di beberapa titik trotoar jalan Otista, Jalan Ajid, Jl. Pramuka, jalan Juanda, Jalan RE Martadinata Ciporang, jalan Cut Nyak Dhien Windusengkahan dan sejumlah titik lainnya.
Dari hasil pantauan di 32 lokasi kecamatan, salah satunya di wilayah Ciawigebang tepatnya di depan Pasar Ciputat, setiap hari sampah selalu menumpuk bahkan sampai menggunung dengan bau menyengat, sehingga praktis suasana di depan Pasar Ciputat itu nampak kumuh, merusak keindahan pusat perbelajaan karena sampah tersebut disimpan di pinggir jalan raya.
Jumadi seorang pedagang rokok tak jauh dari pembuangan sampah di depan Pasar Ciputat, saat ditemui menuturkan, sebenarnya merasa risih setiap hari warga Ciawigebang membuang sampah seenaknya di pinggir jalan raya, persis di depan Pasar Ciputat.
Mereka membuang sampah di lokasi pinggir jalan tersebut, pada malam hari menjelang pagi. Sehingga praktis tumpukan sampah semakin menggunung dengan bau tak sedap dan menimbulkan polusi tidak sehat.
Sementara itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuningan, secara rutin mengangkut tumpukan sampah tersebut, setiap pukul 13.00 WIB Siang Hari untuk dibuang ke TPA. Namun tumpukan sampah itu tidak terangkut semua.
Sementara warga Ciawigebang dan tetangga desa dipastikan selalu buang sampah di lokasi tersebut. Sehingga praktis tumpukan sampah selalu berserakan di pinggir jalan raya di depan pasar Ciputat.
Untuk mengatasi masalah persampahan ini, Hendra warga Ciputat mengusulkan, agar lokasi pembuangan sampah itu jangan di dipinggir jalan raya, karena etalase Pasar Ciputat menjadi kumuh.
Diusulkan kepada pihak DLH Kuningan untuk membuat “Bak Sampah” permanen di lokasi tersebut atau alternatifnya melarang warga membuang sampah di depan Pasar Ciputat dengan solusi mencari lokasi baru untuk pembuangan sampah akhir.- *** wawan jr