KORANMANDALA.COM – Eliminasi penyakit kusta di Kabupaten Kuningan dilakukan sejak tahun 2017.
Akan tetapi penemuan kasus baru kusta masih tetap tinggi. Tahun 2023 tercatat 72 kasus dengan presentase disabilitas tingkat 2 sebesar 19,4%.
Hal itu diungkapkan Pj.Bupati Iip Hidayat, disela Peringatan Hari Kusta Sedunia di halaman Setda Jl. Siliwangi 88 Kuningan, Senin 12 Pebruari 2024.
Hasil analisa data kusta di Kabupaten Kuningan dari 376 Desa/Kelurahan masih ada desa endemis kusta sebanyak 107 Desa/Kelurahan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah terutama Dinas Kesehatan”
Penanggulangan kusta, kata Iip, tidak dapat diselesaikan hanya oleh Dinas Kesehatan saja, tetapi memerlukan partisipasi berbagai pihak atau berbagai sektor.
Menghadapi problem ini ayo kita bersama-sama mengatasi permasalahan Kusta, sehingga Kabupaten Kuningan bebas kusta. Artinya tidak ada lagi kasus kusta baru, tandanya.
Iip menyebutkan Pemkab Kuningan saat ini dalam penanggulangan kusta di Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan NLR Indonesia.
“Melalui program Desa Sahabat Kusta (desaku) di 10 Puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan kusta serta dapat menghapus stigma terhadap kusta. Program ini diharapkan dapat mengimplementasikan Kabupaten Kuningan menuju tiga zero (zero penularan, zero disabilitas dan zero diskriminasi)” .
Kepala Dinas Kesehatan dr.Susi Lusiyanti disela acara mengatakan, Penyakit kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis bakteri dan dapat disembuhkan.
Penyakit Kusta bukan akibat kutukan atau guna-guna dan akibat makanan maupun penyakit keturunan. Seperti masih banyak timbul anggapan masyarakat. Penularan kusta dapat dihentikan dengan segera mengobati penderita kusta sejak dini.
Peringatan Hari Kusta diwarnai pentas Drama singkat berkisah tentang stigma di masyarakat terhadap OYPMK disabilitas tingkat II dan diakhiri dengan edukasi kusta dan konsekuensi oleh Petugas kusta. (Wawan JR)***