KORANMANDALA.COM – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini, memberikan tanggapan atas sorotan beberapa pihak terkait banyaknya benda cagar budaya di Garut yang rusak.
Menurut Luna, Disparbud, sejauh ini sudah melakukan beberapa langkah dalam rangka pelestarian bangunan cagar budaya di Garut.
Hal itu disampaikan Luna menjawab sentilan beberaoa pihak termasuk tokoh pendidikan dan pengaran Darpan Ariawinangu dan sejarawan Garut Warjita yang juga dimuat KoranMandala.com.
Menurut Luna, dalam kaitannya dengan upaya pelestarian bangunan Cagar Budaya di Garut, itu, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah.
Di antaranya pendataan dan inventarisasi, yang dimaksudkan untuk menunjang upaya pelestarian budaya. Kolaborasi diperlukan untuk memetakan warisan budaya yang belum tercatat, hilang, masih ada, hingga yang nyaris punah.
Langkah lainnya adalah sebagai berikut.
– mengusulkan penetapan Cagar Budaya baik kepada Pemerintah Provinsi maupun ke Pemerintah melalui Kementerian terkait.
– pemeliharaan dengan penetapan Juru Pelihara (Jupel) di setiap Cagar Budaya, yang bertanggung jawab untuk merawat, memelihara, dan menjaga keamanan cagar budaya sesuai dengan tugas dan fungsi yang diatur dalam UU No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Hambatan
Dalam keterangannya, Luna mengakui adanya hambatan dalam upaya pelestarian Cagar Budaya di Garut tersebut.
Adapun hambatannya antara lain:
Kurangnya tenaga ahli
Langkanya tenaga ahli atau pegawai yang memiliki kompetensi di bidang kebudayaan, terutama terkait kesejarahan dan kepurbakalaan di Garut.
Kurangnya sosialisasi
Belum maksimalnya sosialisasi UU/Perda atau Perbup bangunan Cagar Budaya atau aturan lain terkait pelestarian cagar budaya kepada masyarakat, sehingga kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberadaan Cagar Budaya kurang.
Pembangunan kota yang pesat
Pembangunan kota yang pesat mengubah fungsi dan makna Cagar Budaya yang ada, membuat sejumlah Cagar Budaya berubah menjadi kebudayaan terancam hilang, bahkan punah.
Contoh : (PTG, Gedong Jangkung, Padang Boelan, Rumah Tinggal Lasminingrat) itu merupakan contoh Cagar Budaya yan sudah berubah fungsi.
Luna berharap, semua hambatan tersebut pada akhirnya bisa diatasi agar pelestarian cagar budaya di Garut berjalan dengan optimal. (ape)***