Ia menjelaskan, warung peduli inflasi tersebut akan memperkuat kerja sama antar daerah dan menjadi simpul distribusi yang menyambungkan antara produsen ke pedagang.
“Jadi produsen bisa langsung ke konsumen itu bisa difasilitasi oleh warung inflasi dan harga komoditas tetap terkendali,” tuturnya.
Tidak hanya itu, program lain yang dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kota Cirebon yaitu lahan abadi di Cibogo, Argasunya, Harjamukti.
Program yang diterapkan yakni penyemaian benih tanaman cabai berumur 4 minggu dengan target panen pada akhir bulan Maret sampai dengan awal nulan April sebelum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idul Fitri.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Anton Pitono mengatakan, untuk pengendalian inflasi perlu adanya komitmen dan sinergi tidak hanya di level pimpinan tapi juga sampai di level teknis.
Pihaknya juga melakukan penguatan asesmen dalam melakukan pemetaan potensi ketersediaan komoditas strategis.
“Sehingga kedepan semangat swasembada ketahanan pangan se-Ciayumajakuning dapat dipenuhi dengan sinergi dalam bentuk kerjasama antar daerah secara intra wilayah,” ujarnya.