KORANMANDALA.COM – Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kota Bogor hingga menimbulkan korban jiwa mendapat sorotan dari Komisi IV DPRD Kota Bogor.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani (DPS), menekankan pentingnya tindakan cepat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Dalam hal ini pemerintah kota harus menyikapi dengan serius, melakukan upaya-upaya pencegahan sehingga penyebaran DBD ini tidak terus menerus mewabah di tengah masyarakat,” ucapnya pada Senin, 26 Februari 2024.
DPS menekankan perlunya keterlibatan aktif Dinkes Kota Bogor dan puskesmas di setiap wilayah untuk turun ke lapangan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“Jadi Dinkes dan puskesmas harus turun langsung ke masyarakat, lakukan apa yang harus dilakukan untuk menyikapi dan melakukan pencegahan penyebaran DBD ini,” jelasnya.
Menyoroti anggaran Dinkes yang cukup besar, DPS meminta agar pencegahan DBD menjadi prioritas yang tidak terpengaruh oleh refocusing anggaran.
“Jika melihat kasus yang sekarang terjadi adanya peningkatan kasus dan korban jiwa, artinya pencegahan belum maksimal dan belum ada tindakan yang representatif terhadap kasus DBD ini,” tandasnya.
DPS menilai perlu dilakukan pemetaan wilayah yang terdampak untuk penindakan segera, sambil melakukan pencegahan di wilayah yang belum terdampak. Selain itu, kesadaran masyarakat akan peran lingkungan dalam penyebaran DBD juga ditekankan.
“Kasus DBD sekarang yang sedang meningkat kebanyakan menyasar anak-anak, artinya orang tua juga harus waspada dan jangan lengah untuk memperhatikan lingkungannya,” imbuhnya.
Meskipun fogging intens dilakukan, DPS menegaskan bahwa itu bukanlah satu-satunya solusi.
“3M Plus ini kan Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air dan Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. Jadi harus dilakukan juga oleh masyarakat sebagai upaya pencegahan di lingkungan sekitarnya,” katanya.
Sementara itu, Dinkes Kota Bogor mencatat bahwa hingga saat ini sudah ada 845 jiwa yang terjangkit DBD dengan total empat kasus kematian. Pada Januari 2024, terdapat 389 kasus DBD dengan satu kasus kematian, sedangkan pada Februari terdapat 456 kasus DBD dengan tiga kasus kematian.- *** nicko