KORANMANDALA.COM -Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut mengadakan Training Raya Intermediate Training dan Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut sejak Senin 4 Maret kemarin.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut di Garut.
Ade mengungkapkan bahwa Garut memiliki potensi pariwisata yang dapat diperkenalkan melalui kegiatan ini, memperkuat citra Garut di Indonesia.
Ade juga menyoroti momen Indonesia Emas yang akan datang pada tahun 2045, dan menekankan pentingnya melahirkan generasi muda yang siap memimpin. Melalui pelatihan ini, imbuh Ade, HMI akan melahirkan para generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin di tahun 2045.
“Saya yakin di antara peserta yang hadir hari ini di Kabupaten Garut akan menjadi pemimpin bangsa dan negara kita di tahun 2045 ketika Indonesia masuk pada tahun Indonesia Emas,” lanjutnya
Ade melihat bonus demografi sebagai potensi besar untuk kemajuan Indonesia, tetapi juga sebagai tantangan yang harus dipersiapkan dengan baik
“Tapi di sisi lain ini bisa menjadi sebuah ancaman, bahkan sebuah bencana apabila bonus ini tidak bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, tidak kita siapkan potensi anak muda kita untuk menghadapi era atau dinamika tersebut,” katanya.
Maka dari itu, atas nama Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut, pihaknya berterima kasih dan menyambut baik pelaksanaan Training Raya yang diikuti oleh peserta di tingkat nasional.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini akan melahirkan generasi muda yang unggul, yang berkualitas, dan yang memiliki daya saing yang itu kemudian bisa terlihat di tahun-tahun yang akan datang,” ujarnya.
Ketua Umum HMI Cabang Garut, Ramdhani, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk proses kaderisasi dan pelatihan keterampilan untuk menciptakan pemimpin masa depan.
Dihadiri 86 peserta berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Kegiatan ini menargetkan output berupa generasi muda yang siap menjawab tantangan 2045.
Ia menerangkan, tujuan dari kegiatan Intermediate Training adalah untuk membangun formulasi dan pemetaan peradaban di masa yang akan datang. Sementara untuk LKK sendiri, imbuh Ramdhani, bertujuan untuk membangun para Kohati untuk menjadi perempuan yang tangguh, hebat yang kelak akan menjadi seorang ibu dan pemimpin.
“Mudah-mudahan outputnya hasil daripada kader ini atau Training Raya ini bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Karena bonus demografi ini ditentukan di hari ini, dan kader-kader training raya ini adalah salah satu bibit unggul untuk menjawab tantangan 2045,” kata dia. (Tim Mandala)