KORANMANDALA.COM – Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, memaparkan capaian kinerja pasca 3 bulan menjabat sebagai Kepala Daerah Kabupaten Kuningan, di hadapan tim panelis penilai Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat 08 Maret 2024.
Evaluasi Pj. Kepala Daerah ini dilakukan setiap tiga bulan sekali atau per triwulan. Iip Hidajat telah memasuki masa tiga bulan pertama kepemimpinannya di Kabupaten Kuningan sejak dilantik 04 Desember 2023 lalu.
Iip Hidajat memaparkan 10 indikator dari 106 indikator capaian kinerja yang menjadi penilaian, yakni terkait inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kemiskinan, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan dan
Iip Hidajat menyebutkan, tingkat inflasi di Kuningan Desember 2023 menyentuh angka 3.22%, dengan kerja keras multipihak dan menggulirkan berbagai program, tingkat inflasi menjadi menurun menjadi 1.97% pada akhir Januari 2024 dan di bawah Jawa Barat (3.02%) dan Nasional (2.57%).
“Upaya dalam menekan inflasi salah satu program unggulan kami yang akan diluncurkan adalah Program Masagi (Mitra Sinergi Jaga Inflasi) dengan menyerap hasil pertanian dari petani langsung dan dapat di jual kepada masyarakat dengan harga relatif murah. Masagi akan di bagi menjadi 3 jenis, Masagi Mart, Masagi online dan Masagi Mobile” papar Iip.
Di bidang kesehatan dan penanganan stunting, Iip menyebutkan, anggaran yang digelontorkan untuk menurunkan angka stunting meningkat 2 kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Dengan adanya penambahan anggaran ini, kita harapkan dapat menurunkan angka stunting. Adapun program yang digulirkan ada 8 program intervensi spesifik bidang kesehatan mulai dari Aksi Bergizi, Pemberian PMT, Pemantauan Tumbuh Kembang Balita lewat Posyandu, Pemeriksanaan Krining Hipotiroid Kon-genital, Pemeriksaan Akses air minum layak, screening anemia pada remaja putri, Edukasi terhadap calon pengantin dan pasangan usia subur, serta peningkatan capaian Desa Open Defecation Free (ODF), dengan melibatkan 14 Perangkat Daerah, 32 Kecamatan dan 376 Desa Kelurahan se-Kabupaten Kuningan” ujar Iip.
Selanjutnya terkait kemiskinan ekstrem, berdasarkan data terbaru dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Barat dan Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan bahwa Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Kuningan pada Tahun 2022 sebesar 2,90% mampu diturunkan menjadi 1,40% pada akhir Tahun 2023.
“Langkah yang dilakukan yaitu, Penggalian sumber anggaran untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin ekstrem melalui sumber dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kami berharap ke depan kami dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem serendah mungkin” pungkasnya.- *** wawan jr