KORANMANDALA.COM – Nasib malang menimpa warga di sejumlah wilayah kabupaten Kuningan, terutama daerah rawan bencana longsor, banjir dan tanah bergerak.
Berdasarkan update data sampai 19 Maret 2024 atau selama tiga bulan terakhir ini, lebih dari 40 titik dilanda benca alam longsor, bencana banjir dan tanah bergerak.
Demikian diungkapkan Kalaka BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, saat meninjau lokasi dari dekat warga terdampak bencana di Giriwaringin, Selasa 19 Maret 2024.
Dari 40 titik bencana alam tersebut diantaranya, Dusun Salasa, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, terjadi Tanah Longsor, hari Minggu 3 Februari 2024, pukul 17:30 WIB.
Kejadian ini disebabkan oleh hujan deras yang melanda sejak pukul 14.00 WIB hingga 20.00 WIB, bencana tersebut telah menyebabkan akses jalan Desa Cipakem sempat terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan Roda 4 dan mengancam warung serta pemukiman sekitarnya.
Berikutnya di Dusun Cisampih, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Selasa 5 Maret 2024, pukul 21:00 WIB terjadi bencana tanah longsor yang berdampak pada tebing bahu jalan dan sebagian ruas jalan jurusan Cipakem-Mekarsari terputus, serta menimpa tebing kebun milik warga.
“Jalan ini merupakan salah satu akses penghubung desa Cipakem dan Giriwaringin yang sangat vital keberadaannya, terutama untuk kelancaran arus lalu lintas dan kegiatan perekonomian” ujarnya.
Terkait musibah bencana alam ini, lanjutnya, titik kebencanaan ini harus mendapatkan perhatian serius dan segera dikoordinasikan dengan semua stakeholder dalam upaya penanganan secepatnya.
Seperti diketahui, berdasarkan update data sampai tanggal 19 Maret 2024 telah terjadi lebih dari 40 titik kebencanaa, terang Ibe sapaan akrab Kalaka BPBD.
Jenis bencana yang terjadi, mulai dari banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta angin kencang. Saat ini, dari semua titik kebencanaan tersebut sedang diupayakan penanganannya oleh semua stake holder terkait dalam waktu secepat mungkin.
Lebih jauh Ibe mengingatkan kepada segenap lapisan masyarakat agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi bencana alam susulan yang sewaktu-waktu mengancam daerah rawan bencana.- *** wawan jr