KORANMANDALA.COM – Alun alun Garut yang dikenal dengan bangunan babancong yaitu bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda ramai oleh warga yang “ngbuburit”.
Setiap hari menjelang buka puasa, ratusan orang memenuhi pelataran Alun alun.
Salah satu kegiatan warga adalah mejeng di babancong yakni tempat pidato para pejabat pemerintahan saat upacara penting.
Alun alun Garut, sejak dulu sudah menjadi tempat nongkrong mulai anak anak hingga dewasa. Pada hari hari biasa, di luar bulan ramadhan, Alun alun ini sering dipakai untuk sarana olah raga lansia yaitu senam jantung sehat.
Setiap hari Minggu, Alun alun Garut ramai oleh anak anak, karena di sana banyak pedagang dan penyedia jasa mainan untuk anak dari usia balita hingga remaja.
Bagi balita biasanya mainan pancing ikan mini kolam dengan tarip Rp 10.000,- perjam. Anak anak balita bisa menikmati bermain air untuk mengambil ikan dengan cara memakai saringan bukan dikail, kecerian terpancar dari raut wajah anak anak.
Tak cukup dengan permainan, ada juga kegiatan untuk mengekspresikan keterampilan anak anak balita yaitu mewarnai gambar dengan sarana cat air dan sterofom yang sudah diberi kerangka gambar.
Biasanya kerangka gambar ini sudah diberi harga Rp 15,000,- apabila sudah selesai diberi warna hasil mewarnainya pun dibawa pulang
Sepertinya di kota lain tidak ada yang di sebut DELDOM alias delman domba. Deldom ini menggunakan domba sebagai pengangkut gerobak delmannya. Delman ini mampu mengangkut 4 anak anak balita dalam dua kali putaran dengan uang sewa Rp 20.000,-
Yang lagi trend saat ini di Garut yaitu sepeda listrik. Ada kurang lebih 50 unit sepeda listrik di alun alun yang disewakan Rp 20.000h/jam. Sepeda listrik ini milik beberapa orang.-***