KORANMANDALA.COM – Bulan Suci Ramadhan di Taman Kota Kuningan, Jawa Barat, menjadi pusat ngabuburit masyarakat yang berdatangan dari wilayah Kuningan dan sekitarnya juga warga pedesaan.
Mereka datang sore hari selepas salat Ashar dengan tujuan untuk menunggu waktu berbuka puasa. Tradisi Ngabuburit ini identik dengan bulan puasa. Sebuah tradisi masyarakat Muslim yang diwariskan leluhurnya.
Tidak diketahui secara pasti, sejak kapan tradisi Ngabuburit itu dimulai. Yang jelas tradisi ini melekat bagi kaum Muslim yang menjalankan ibadah Puasa. Ngabuburit identik pula dengan menunggu datangnya waktu magrib menjelang berbuka puasa.
Jalan-jalan atau sekedar nongkrong dan berburu kuliner di Taman Kota Kuningan, merupakan keseruan tersendiri. Ada banyak aneka kuliner, baik takjil Ramadhan ataupun makanan berat yang cocok dijadikan untuk menu buka puasa.
Taman kota Kuningan, sejak diresmikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil 30 Januari tahun 2021 silam, kini perkembanganya semakin ramai.
Tamkot sebutan populer Taman kota, menjadi sarana rekreasi warga masyarakat tidak hanya anak anak, remaja hingga dewasa, tapi menjadi tempat rekreasi keluarga.
Keramaianpun semakin bertambah menjelang akhir pekan khususnya Sabtu petang menjelang malam minggu. Kemudian hari Minggu pagi pukul 06.00 – 09.00 WIB lebih ramai lagi dengan agenda rutin Car Free Day (CFD).
Keramain pengunjung Tamkot dan para pedagang kaki lima (PKL) mewarnai bulan Ramadhan. Suasana Tamkot mendadak hingar bingar dan jadi ajang ngabuburit bagi masyarakat Kuningan dan sekitarnya.
Terpantau warga Kota Kuningan dan warga pedesaan menjelang petang berdatangan ke Tamkot untuk ngabuburit sambil kuliner berburu takjil.
Beragam jenis makanan dijajakan di sini, antara lain, Siomay, Batagor, Cilok, Baso, aneka kolak, Sop buah, martabak, Comro, aneka gorengan, kebab, Cakue, es juice dan banyak lagi yang lainnya.
Sementara penyedia jasa mainan anak, sewaan mobil mini, motor listrik maupun kuda tunggang, sepertinya banyak order dan tak pernah sepi.- *** wawan jr