KORANMANDALA.COM – Jembatan Gantung Winduhaji Citangtu yang sempat viral di media sosial awal tahun 2020 kini menjadi sepi pengunjung.
Jembatan itu dibangun pemerintah pusat akhir tahun 2019 selesai bulan Februari 2020 dan mulai dioperasikan awal Maret 2020 sesuai fungsinya sebagai jembatan penyebarangan orang (JPO)
Menurut keterangan Lurah Winduhaji,
jembatan gantung tersebut memiliki ukuran panjang 100 meter dengan lebar 2 meter dan ketinggian 80 meter dari dasar sungai Cisanggarung.
Jembatan goyang dengan lebar 2 meter itu hanya bisa dilewati oleh motor dari arah Winduhaji ke Citangtu dan sebaliknya.
Saat jembatan goyang itu dioperasikan, hampir setiap hari dibanjiri pengunjung dari berbagai daerah. Tidak hanya warga Kuningan, tapi dari luar Kuningan pun penasaran ingin merasakan sensasi berdiri atau pun menyeberang diatas jembatan tersebut.
Dari ribuan pengunjung diantaranya ada saja yang tidak percaya diri saat melewati jembatan itu, bahkan trauma ketakutan.
Dengan membludaknya pengunjung tiap hari, di kawasan menuju jembatan diwarnai 50 lapak pedagang kaki lima. Begitupun lahan parkir dadakan dipenuhi pengunjung yang berdatangan ke kawasan ini.
Keramaian pengunjung tersebut sejak tahun 2022 pasca pandemi Covid-19, berangsur mulai sepi. Kondisi satu tahun terakhir di Jembatan Gantung Winduhaji Citangtu, tidak ada lagi petugas parkir atau penjaga yang membatasi jumlah pengunjung.
Terutama pengunjung yang ingin merasakan sensasi berdiri di jembatan goyang tersebut.
Sementara puluhan lapak atau warung tenda di sekitar jembatanpun kondisi saat ini sudah tak lagi tampak, tutur Djejen (51) pemilik warung kopi yang masih bertahan tak jauh dari lokasi jembatan.
Sampai sekarang sudah jarang yang berkunjung ke sini, kecuali warga dari Citangtu yang bolak-balik ingin ke kota lewat jembatan ini,” ungkap Jejen.
Saat ini jumlah pengunjung yang datang ke Jembatan Gantung Winduhaji Citangtu itu semakin jauh menurun dan bisa dihitung dengan jari.
Menurunnya jumlah pengunjung tersebut kata Djejen, dipicu oleh maraknya obyek wisata yang tersebar di setiap penjuru wilayah Kuningan dan kurangnya fasilitas penfukung, sehingga Jembatan Gantung Winduhaji menjadi Sepi pengunjung.
Saya merindukan jembatan penyebrangan ini, ramai lagi dan banyak pengunjung agar usaha warung kopi ini kembali laris manis, pungkas Djejen.- *** wawan jr