KORANMANDALA.COM – Wakil Direktur Utama Cirebon Power Joseph Pangalila menjelaskan progres rencana pensiun dini pembangkit Cirebon Power unit I. Menurut dia, saat ini masih berlangsung studi mendalam untuk mencegah dampak dari pensiun dini.
“Agar proses ini tidak menimbulkan dampak merugikan bagi pihak-pihak terkait antara lain pekerja, masyarakat, pemerintah lokal dan nasional serta program kelistrikan nasional,” kata Joseph, Selasa (26/3).
Sejak akhir 2022, Cirebon Power menyatakan kesediaan berperan serta mendukung program pemerintah mengurangi emisi dengan menjadi volunteer/relawan dalam program pensiun dini PLTU.
Menurut Joseph, sepanjang 2023 hingga saat ini, diskusi dengan Asian Development Bank, Kementerian ESDM, dan PT PLN (Persero) terus berlanjut, dengan proses yang positif.
Joseph menganalogikan pensiun dini PLTU secara sederhana, seperti mengubah skema finansial komersil. Hampir mirip seperti over kredit perbankan, yang mempersingkat masa tenor kredit.
“Melalui skema Energy Transion Mechanism (ETM) dan Just Energy Transion Partnership (JETP), memungkinkan pembiayaan lebih murah dan efisien. Melalui skema ini, proyek Cirebon 1 dapat diperpendek kontrak operasinya,” katanya.