KORANMANDALA.COM, BOGOR– Wali Kota Bogor, Bima Arya secara resmi membuka Balkot Ramadan Fest 2024 di Plaza Balai Kota Bogor, Senin 1 April 2024 kemarin.
Kegiatan kali kedua Balkot Ramadan Fest ini memang sudah ditunggu-tunggu masyarakat, tak terkecuali UMKM yang mengisi stand.
“Balkot Ramadan Fest ini ditunggu-tunggu sekali sama masyarakat Kota Bogor, karena ini selain harganya murah juga ada berbagai macam pelayanan publik dan sangat ditunggu para UMKM karena tahun lalu perputaran omsetnya sampai Rp 1 Miliar,” ujar Bima Arya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, Balkot Ramadan Fest ini merupakan yang kedua kalinya sejak digelar pertama kali di 2023 lalu.
Di tahun ini, animo UMKM untuk mengikuti Balkot Ramadan Fest cukup banyak sehingga kepesertaan yang mengikuti bazar dua kali lipat dari tahun lalu, yakni mencapai 280 peserta yang tersebar di area indoor dan outdoor.
“Di area outdoor ada 78 booth, terdiri dari penjualan sembako, kuliner dan produk UMKM. Di area indoor ada 29 booth untuk produk penjualan fashion lokal Kota Bogor,” ujar dia.
Syarifah menuturkan, dalam pelaksanaan Balkot Ramadan Fest, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor turut dibantu BUMN.
Misalnya dari Perum Bulog, Bapanas, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Rajawali Nusindo Indonesia (RNI), termasuk ada delapan vendor dan 13 ritel yang turut menyemarakkan Balkot Ramadan Fest.
“Di sini juga ada gerai pelayanan untuk pembayaran PBB, pajak kendaraan bermotor Samsat, pembayaran PDAM, layanan catatan sipil, pelayanan SIM dari Polresta Bogor Kota, penukaran uang dari BJB dan pemeriksaan kesehatan gratis dari Dinkes Kota Bogor,” ujar Syarifah.
Syarifah melanjutkan, kegiatan Balkot Ramadan Fest memiliki tiga tujuan utama. Pertama, untuk memudahkan serta menyediakan pangan dan sandang bagi masyarakat di bulan Ramadan.
Kedua, terjadi peningkatan pendapatan atau ekonomi bagi UMKM di Kota Bogor.
Terakhir, untuk mengendalikan tingkat inflasi, melalui bantuan dari BUMN yang menyediakan komoditas barang lebih murah.
“Dalam pengendalian inflasi selama bulan puasa kami juga sudah menyelenggarakan 18 kali Gerakan Pasar Murah (GPM) yang sangat membantu masyarakat mendapatkan komoditas murah,” katanya. (Nicko) ***