KORANMANDALA-GARUT- Kehadiran dua mall di Kota Garut menjadi salah satu penyebab berkurangnya para pembeli di pasar tradisional. Para pedagang Pasar Garu Garut mengaku omsetnya merosot 50 persen.
Ironisnya, setiap saat mau lebaran biasanya para pembeli membludak, bahkan untuk berjalan di lorong pasar pun kesulitan.
Koranmandala.com yang berkunjung ke Pasar Baru menyaksikan sepinya pembeli. Lorong gang pasar pun lenggang. Para pedagangh lebih banyak dia, menanti pembeli.
BACA JUGA: PJ Bupati Garut Cek Harga Beras di Pasar, Hasilnya Ternyata Mencengangkan
Pasar Baru Garut yang berlokasi di Jalan Pasar Baru tepatnya belakang Garut Plaza, para pedagang merasakan sepinya pembeli pada sepekan menjelang lebaran.
“Biasanya habis tanggal muda apalagi menjelang lebaran, para pembeli membludak. Tahun ini benar-benar sepi,” kata seorang pedagang.
Menurut sejumlah pedagang, selain adanya dua mall besar yang baru, sepinya pembeli juga dipicu oleh adanya pameran di Lapangan Kerkop dan penjual yang memakai mobil. “Akibatnya pembeli yang datang merosot 50 persen dibanding menjelang lebaran tahun lalu,” kata beberapa pedagang.
BACA JJUGA: Operasi Pasar Bersubsidi Digelar di 27 Kabupaten/Kota
Biasanya menjelang hari raya idul fitri, pedagang di pasar baru bisa menjual pakaian sampai 200 pics kadang lebih. Tetapi sekarang tidak sampai pada angka itu. Apalagi sekarang sudah H-5,biasanya pada H-5 pedagang sedang sibuk sibuknya melayani pembeli tetapi sekarang tidak.
Dengan adanya 2 mall baru di Garut ternyata membawa dampak pada pedang tradisional, terutama pedagang pakaian.***