KORANMANDALA.COM – Puluhan tukang becak di seputar wilayah Cirebon, di tengah marak-nya angkutan modern sejak belasan tahun terakhir ini, tetap bertahan demi menyambung hidup bersama anak dan istri tercinta.
Namun demikian, penghasilan pengayuh becak tersebut, turun drastis terdampak kehadiran angkutan modern seperti Grab maupun Ojeg Motor Online.
Kehadiran Grab maupun Ojol seperti diketahui tidak dapat dibendung, tumbuh bagaikan jamur di musim penghujan.
Sementara para pengguna jasa angkutan ternyata lebih memilih menggunakan jasa angkutan Grab atau Ojol ketimbang naik becak.
“Apa boleh buat kami tetap bertahan demi menghidupi anak dan istri,” tutur Marjo (61) Tukang Beca asli wong Cherbon ini saat mangkal di depan Mall Cirebon Super Blok (CSB) jalan dr Cipto Mangunkusumo Cirebon, baru-baru ini.
Penghasilan praktis menurun drastis sejak bermunculan angkutan Grab maupun Ojol, termasuk angkutan kota berbagai trayek atau jurusan.
“Kami sangat terdampak dengan kehadiran angkutan modern seperti Grab dan Ojol,” kata Mardjo Ayah dari 3 orang anak dan 4 cucu ini.
Penghasilan yang diraih jauh berbeda dengan sebelum ada angkutan Grab mobil maupun Ojeg Online.
Dulu, kata dia, para pengayuh becak dapat uang rata-rata diatas Rp 80.000 per- hari. Tapi sekarang sangat jauh menurun sejak kehadiran Grab dan Ojol.
“Kami sangat terpukul, karena penghasilan jauh menurun,” keluh Tarno (55), salah seorang Pengayuh beca dari puluhan tukang beca lainnya di Cirebon.