KORANMANDALA.COM – Jalur jalan Cipasung–Subang Kabupaten Kuningan, terputus akibat terjadi longsor di beberapa titik terutama di Desa Cimenga, hingga menutup badan jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Bencana alam akibat tebing longsor itu terjadi Kamis 11 April 2024 pukul 23.00 WIB. Bencana longsor itu terjadi di wilayah ini beberapa hari sebelumnya diguyur hujan deras ditambah lagi daerah ini rawan longsor.
Lalu lintas kendaraan bermotor untuk sementara dialihkan dari Subang menuju arah Cipasung melalui jalan alternatif lewat perbatasan Ciamis. Begitupun sebaliknya dari arah Cipasung menuju Subang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, S.STP, saat dikonfirmasi menerangkan longsor terjadi pada Kamis 11 April 2024 sekitar Pukul 23.00 WIB, untuk titik longsoran besar ada di Desa Cimenga sehingga menutup badan jalan dan tidak bisa dilewati.
Pembersihan badan jalan dan material lumpur setebal 2 – 4 meter terus dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat berat.
“Hasilnya kemarin sebagian ruas jalan sudah bisa dilewati. Pembersihan badan jalan dan material lumpur hingga Sabtu masih terus dikerjakan petugas BPBD dan UPTD Damkar Kuningan,” tutur Ibe sapaan akrab Indra Bayu, Sabtu malam 13 April 2024.
Di titik kedua di Blok Gase, Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe masih dilakukan penanganan menggunakan alat berat hingga malam ini, hasilnya sudah 90 persen tinggal pembersihan jalan.
Kondisi terhambat karena longsoran cukup tebal dan panjang.
Sementara itu, longsoran yang paling besar, terang Indra Bayu, yaitu di Desa Cantilan, Blok Camas dan Honje. Ini perbatasan antara Desa Padahurip dan Desa Cantilan, Kecamatan Selajambe sedang dalam proses pengerjaan menggunakan alat berat.
Lokasi ini cukup berat, longsor terjadi sekitar 100 meter dengan ketebalan hingga 2-4 meter. Sampai malam ini pembersihan masih terus dilakukan oleh petugas BPBD bersama UPTD Damkar.