“Sayangnya, ada pihak yang cenderung pesimis dan merasa terancam ketika ada calon baru yang muncul,” ungkapnya.
Prabu Diaz juga menegaskan pentingnya kesejahteraan masyarakat Cirebon, yang memiliki latar belakang kaya akan perdagangan dan kebudayaan.
“Kesejahteraan masyarakat adalah hal yang tak terpisahkan dari identitas Kota Cirebon sebagai pusat perdagangan dan warisan budaya,” tegasnya.
Selain itu, dalam semangat kebinekaan, Prabu Diaz menyoroti pentingnya menjaga toleransi antarsuku, budaya, dan agama di Cirebon, sesuai dengan prinsip negara Indonesia yang dikenal akan keragaman dan toleransinya.
“Kami harus memelihara semangat toleransi dan kerukunan antarwarga, sesuai dengan semangat bangsa kita yang dikenal toleran,” tambahnya.
Prabu Diaz juga menekankan moto kepemimpinannya, ‘Mari Satu Rasa, Satu Hati, Satu Komando’, sebagai landasan utama yang akan dijunjungnya jika terpilih menjadi Wali Kota Cirebon.
Seperti diketahui, DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon telah membuka pendaftaran untuk bakal calon wali kota dan wakil wali kota.
Pendaftaran dibuka selama tiga hari terhitung mulai Kamis-Sabtu, 18-20 April 2024.
Pada hari pertama, 13 kandidat mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon. Mereka terdiri dari politisi, budayawan, dan pengusaha. (Chs)