KORANMANDALA.COM – Keluarga dan sahabat Kayla Nur Syifa (16) siswa SMA N 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi calon Paskibra di Sukabumi ternyata tidak pernah sakit.
Jumat kemarin seperti diketahui, isak tangis mengiringi kedatangan jenazah Kayla Nur Syifa (16) yang dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti seleksi calon peserta Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi.
Bendera kuning dan karangan bunga dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sukabumi menghiasai depan rumah duka, Jalan Raya Babakan Damai, Kampung Gunungguruh, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Pada sekira pukul 12.00 WIB sejumlah warga, guru dan teman korban, berdatangan di rumah duka, untuk bertakziah. Selain itu, aparat pemerintah setempat juga juga hadir di rumah duka untuk menyaksikan proses pemakamannya.
Paman korban, Jajat Sudrajat (54) mengatakan, mengetahui korban sudah tiada dari adiknya sekira pukul 11.00 WIB yang datang ke rumahnya menceritakan bahwa korban Kayla Nur Syifa (16) meninggal dunia saat mengikuti tahapan test calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
“Keseharin almarhumah, baik, sholeh. Waktu terakhir ketemu pas lebaran ngumpul di rumah sama keluarga semua. Rencananya, jenazah akan dimakamkan hari ini di tempat pemakaman keluarga (yang lokasinya berada) di belakang rumah,” ujar Jajat.
Lebih lanjut Jajat merasa kaget dan sangat terkejut mendengar keponakannya meninggal dunia.
Alasannya, almarhumah tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan pada saat mengikuti tahapan seleksi calon Paskibra dalam keadaan sehat.
Teman sekolah korban, Ilva Azaria (16) warga Kecamatan Cisaat mengatakan, ia mengaku sudah lama tidak ketemu dengan almarhum dan terakhir bertemu sekitar satu bulan terakhir, tepatnya sebelum memasuki bulan puasa.
“Tadi, kita lagi acara apel pagi di sekolah ada halal bi halal, terus tiba-tiba guru pengumuman, bahwa yang namanya Kayla Nur Syifa kelas X 9 sudah wafat,” ujar Ilva dengan raut kesedihan.
Ilva menambahkan, semasa hidupnya almarhum merupakan siswa yang selalu ceria dan dan pandai bergaul serta aktif berkomunikasi dengan teman-teman yang lainnya.
Saat sekolah, almarhum ini, tidak pernah bolos karena alasan sakit.
“Kita tuh bener-bener syok, padahal sebelumnya itu Kayla masih chat-chat kita kemarin sore. Paskibranya sering juara. Nggak pernah sakit, kaget makanya, biasanya sehat nggak pernah ngeluh sakit, sekarang pas tahu gini, nggak nyangka,” ujar Ilva. (awan)***