KORANMANDALA.COM – Terjadi duel berdarah antar pelajar SMP terjadi di Jalan Cikapek, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Akibat duel tersebut, 1 korban mengalami luka akibat sabetan senjata tajam (sajam) yang merobek bagian perutnya.
Informasi yang dihimpun, korban berinisial R (15) siswa kelas 3 sebuah MTs, yang mengalami luka hingga ususnya terburai karena dianiaya oleh terduga pelaku berinisial A (15) seorang pelajar SMP dengan menggunakan sajam.
Keduanya janjian untuk berduel melalui media sosial.
Akibat peristiwa tersebut, korban harus dirawat intensif dan menjalani operasi di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi, akibat luka yang dialaminya. Sedangkan 1 orang terduga pelaku berinisial A sudah diamankan aparat Kepolisian di Polsek Sukaraja.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, pihaknya tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan dan akan menindak tegas segala bentuk kejahatan di wilayah hukum Sukabumi Kota.
“Intinya semua akan kita tangani, akan kita proses secara prosedural. Kami mengingatkan kembali kepada orang tua sudah upaya preemtif, preventif, kalau memang anak-anaknya tolong diawasi juga jangan hanya menyerahkan ke pihak sekolah saja,” ujar Ari, Kamis (2/5/2024).
Lebih lanjut Ari meminta kepada orang tua turut melakukan pencegahan ketika anaknya melakukan tindakan yang mencurigakan. Selain itu juga, ikut mengawasi dalam menggunakan media sosial yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi anak untuk melakukan tindakan kriminal.
“Contohnya seperti PUBG, dia menggunakan kekerasan dan sebagainya itu tolong dicek untuk membatasi supaya anak-anak itu tidak terinspirasi dengan adanya game-game seperti itu,” ujar Ari.
Ari menambahkan, jangan ketidakpedulian tersebut menjadi penyesalan setelah adanya kejadian tindak kriminal yang diproses hukum oleh aparat Kepolisian. Karena tidak ada kata untuk penghentian proses hukum apabila sudah tertangkap.
Sementara itu, Kabag Umum dan Kepegawaian RSUD Syamsudin SH, Supriyanto mengatakan, korban alami luka di bagian perut dan tiba di rumah sakit masih dalam keadaan sadar, pada 23 April 2024, dengan diantar oleh keluarganya dengan luka di bagian perut.
“Dari IGD tentunya sesuai dengan kondisi pasien, kita lakukan penanganan pre operasi kemudian kita persiapkan selanjutnya dilakukan tindakan bedah operasi oleh Dokter Sub Spesialis Bedah Ligesit,” ujar Supriyanto.
Setelah selesai menjalani operasi, lanjut Supriyanto, pasien lantas dirawat di ruang ICU. Rencana selanjutnya setelah tindakan selesai, korban yang hanya mengalami luka pada bagian perut, akan menjalani rawat jalan.
“Biasanya kalau setelah operasi ke ruang intensif untuk memonitor kondisi pasca operasi. Kemudian ketika membaik, stabil dan tindakan ke ruang rawat biasa. Kalau semuanya sudah oke, indikasi untuk rawat jalan sudah bisa dirawat jalankan,” ujar Supriyanto. (Awan)***