“Kelalaian tetap kelalaian. Semestinya setiap tahapan pekerjaan ada prosedur tetap (Protap)-nya. Harus ada perhatian serius dan jangan saling lempar tanggung jawab,” lanjutnya.
Daddy menambahkan dalam kasus ini ada dugaan salah satu korban merupakan teknisi AC dan diperbantukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam tangki septic tank.
“Jika ada Protap, biasanya ada pengecekan jika terjadi penyimpangan. Setiap orang bisa diperbantukan mengerjakan tugas lain. Itu bukan perkara mudah, apalagi pekerjaan yang berbeda teknisnya. Ini harus dipikirkan secara matang, termasuk risikonya,” ungkapnya.
Menurut Daddy, atasan yang menugaskan sudah harus memperhitungkan potensial problemnya. Termasuk juga harus dihitung risiko akhirnya.
“Kecelakaan kerjanya betul. Ada risiko yang harus ditanggung perusahaan ketika terjadi kecelakaan. Saya dulu 4 tahun jadi Ketua Serikat Pekerja. Mereka yang meninggal akibat kecelakaan kerja. Betul. Itu faktanya. Artinya, perusahaan tempatnya bekerja harus bertanggung jawab atas kecelakaan karyawannya,” ujarnya.
Ia pun berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap ke publik penyebab tewasnya empat teknisi CSB Mall ini. (Chs)