KORANMANDALA.COM – Kotoran Hewan (Kohe) dari peternakan Sapi di wilayah Desa Cisantana, kelurahan Cipari, Cigugur dan sekitarnya sejak dwi dasawarsa terakhir ini, meresahkan warga masyarakat terkait pembuangan limbah ternak yang tidak tepat sasaran, sehingga berdampak pencemaran lingkungan.
Dalam upaya mengantisifasi pencemaran akibat limbah kohe tersebut, pihak Pemerintah daerah Kuningan bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) membangun Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Blok Lamping Kidang Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kamis 02 Mei 2024.
Pj. Bupati Kuningan Iip Hidajat saat meninjau ke lokasi IPAL berharap, agar pembangunan IPAL ini dapat menjadi solusi atas permasalahan Kotoran Hewan (Kohe) yang selama bertahun-tahun mencemari lingkungan.
Seperti diketahui, populasi sapi perah di Kecamatan Cigugur mencapai 6.129 ekor dan sapi potong 241 ekor. Para peternak Sapi itu tergabung di 4 Koperasi dengan jumlah Sapi mencapai 6.370 ekor dan kotoran hewan Sapi yang dihasilkan mencapai 248 ton per hari.
Selama ini seluruh peternak sapi tidak memiliki sarana prasarana penanganan limbah kohe dan keterbatasan kepemilikan lahan di sekitar kandang. Selain itu minimnya pengetahuan dan kesadaran akibat dampak yang ditimbulkan, limbah ‘kohe’ sapi akhirnya dibiarkan menumpuk di kandang berhari-hari, bertumpuk dan tercecer terbawa aliran hujan ke daerah yang lebih rendah sehingga mencemari tanah dan air permukaan.
Sementara itu sebelumnya sudah dibangun 1 pengolahan IPAL di Lamping Kidang, Cisantana, namun tidak bisa mengakomodir pembuangan keseluruhan kohe. Maka dibangun lagi IPAL ke 2 dengan harapan dapat menampung kotoran sapi sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
Kepala Desa Cisantana Ono Suratno melalui Sekdes setempat menyebutkan bahwa, IPAL ini dibangun di atas lahan seluas 168 M2 dari tanah hasil hibah TNGC.
“Alhamdulilah atas kepedulian Pak Pj Bupati dan TNGC, IPAL ini dibangun untuk menyelesaikan persoalan kotoran hewan di Desa Cisantana. Namun kami masih membutuhkan ketersediaan akses jalan ke IPAL untuk proses mengangkut kotoran”, harapnya.
Pj. Bupati Iip Hidayat mengapresiasi aspirasi peternak dan ke depan akan mengupayakan pengadaan jalan, agar kohe dapat di angkut dalam kaitan pengolahan biogas. Diharapkan Kuningan bebas kohe, agar kualitas peternakan semakin membaik dan produksi susu yang dihasilkan berkualitas.- *** wawan jr