KORANMANDALA.COM – Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, beberapa waktu lalu mengungkapkan keprihatinannya terkait meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor.
Dalam sebuah acara Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) di SMPN 13 Kota Bogor pada Senin lalu, Bima Arya menyebutkan bahwa Kota Bogor kini menempati peringkat ke-4 sebagai kota dengan kasus DBD tertinggi di Jawa Barat (Jabar).
“Saat ini Kota Bogor nomor empat tertinggi di Jawa Barat, kasusnya, yang meninggalnya, jangan sampai ada korban lagi,” ucap Bima Arya, menggarisbawahi pentingnya tindakan pencegahan yang lebih ketat.
Langkah Konkrit dari Pemerintah Kecamatan Bogor Tengah
Asep Faizal Rahman, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bogor Tengah Kota Bogor, turut memberikan penjelasan terkait upaya penanganan kasus DBD di wilayahnya.
Menurutnya, pihak kecamatan telah aktif melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) bekerja sama dengan kelurahan dan puskesmas setempat.
“Selain melakukan PSN, kita juga melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah warga seperti pemeriksaan air yang berada di pot-pot bunga, dan lainnya yang bisa menyebabkan jentik nyamuk,” ungkap Asep sapaan akrabnya, Selasa 7 Mei 2024.
Dia juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan menyarankan agar setiap seminggu sekali menguras bak mandi.
Statistik Kasus DBD Bogor Tengah
Kasus DBD di wilayah Bogor Tengah mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan selama beberapa bulan terakhir.
Dengan rincian, pada Januari terdapat 23 kasus, Februari 42 kasus, Maret 50 kasus, dan April 30 kasus, menjadikan total kasus sebanyak 145.
Dengan adanya kesadaran dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi angka kasus DBD yang terus meningkat di Kota Bogor. (Nicko) ***