KORANMANDALA.COM – Menurut data resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lima daerah di Indonesia mencatat angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi pada tahun 2024.
Kota Bandung menempati posisi puncak dengan 3.468 kasus, diikuti oleh Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bogor dengan 1.944 kasus, Kota Kendari dengan 1.659 kasus, dan Kabupaten Bandung Barat dengan 1.576 kasus.
“Kasus tertinggi untuk demam berdarah itu Jawa Barat ya, Kota Bandung, Kabupaten Tangerang, Kota Bogor, Kendari, dan Kabupaten Bandung Barat,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, seperti dilansir oleh Liputan6.com pada Rabu, 8 Mei 2024.
Menyikapi hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bahri, menyoroti peningkatan angka kasus DBD di Jawa Barat. Bahri menggarisbawahi pentingnya pendekatan preventif dan kuratif dalam menanggulangi masalah ini.
“Pendekatan preventif dan kuratif harus dilakukan. Preventifnya, DBD tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi peran aktif masyarakat juga menjadi kata kunci,” ungkap pria yang akrab disapa ASB, Rabu 8 Mei 2024.
Lebih lanjut, ASB menekankan perlunya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi budaya masyarakat serta meningkatkan peran aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Pentingnya keterlibatan semua komponen masyarakat, termasuk Posyandu dan RT RW, dalam upaya pencegahan DBD,” tutur dia.
Terkait kesiapan kuratif, ASB menekankan perlunya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang baik, termasuk puskesmas, klinik 24 jam, RS pemerintah, dan swasta.
Selain itu menurutnya pentingnya komunikasi rujukan yang konsisten untuk menghindari penolakan pasien.
Sementara upaya pencegahan DBD terus ditingkatkan, wartawan dari koranmandala.com mencoba mengkonfirmasi dengan pihak Dinkes Kota Bogor melalui pesan singkat, namun belum mendapatkan balasan hingga saat ini. (Nicko) ***