KORANMANDALA.COM – Sejumlah saluran air di Kota Cirebon telah lama tidak mendapat perhatian yang memadai, menyebabkan akumulasi tanah dan sampah dari jalan raya yang menghambat aliran air.
Dampaknya, genangan air menjadi masalah yang mengganggu saat musim hujan tiba.
Warga, seperti Iman dari jalan Sadagori, menyoroti kurangnya perawatan yang menyebabkan saluran tersumbat dan meminta tindakan segera dari Pemerintah Kota Cirebon untuk membersihkan dan merawat saluran tersebut.
Zaky, seorang warga Kelurahan Kesambi, juga menambahkan bahwa saluran di sepanjang jalan Dr Sutomo dan Cipto Mangunkusumo membutuhkan pengerukan karena penumpukan tanah dan sampah yang menghambat aliran air.
Kondisi yang serupa juga terlihat di sepanjang jalan Perumnas Gunung dan Burung, di mana sebagian besar saluran tertutup oleh berbagai hal.
Warga, seperti Rahmat dari Perumnas Rinjani, menekankan pentingnya tindakan perawatan dari Pemerintah Kota Cirebon untuk mengatasi masalah ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, Rahman Hidayat, melalui Kabid Bina Marga, Totong Kusmawan, mengakui tantangan yang dihadapi, termasuk sedimentasi yang mempengaruhi aliran saluran.
“Upaya normalisasi dan pengerukan sedimen telah dilakukan, meskipun masih ada kendala seperti sampah dan bangunan liar di atas saluran,” kata Totong.
Totong menambahkan bahwa Pemerintah Kota Cirebon bersama bidang Bina Marga terus berusaha menjaga 279 ruas jalan di Kota Cirebon, meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat.
“Walaupun lumayan berat karena PUPR terutama bidang Bina Marga juga berkewajiban melaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan di 279 ruas jalan Kota Cirebon,” tandasnya. *** (Chs)