KORANMANDALA.COM – Sebanyak 135 pelaku UMKM Kota Bogor mengikuti kegiatan naik kelas yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat bertajuk ‘UMKM Kota Bogor Naik Kelas Untuk Indonesia Emas’ di gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor, Rabu 15 Mei 2024 kemarin.
Kegiatan dibuka secara resmi Sekretaris Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, Tatang Suryana didampingi Kepala Dinas KUKM, Perdagangan dan Perindustrian (DinKUKMDagin) Kota Bogor, Firdaus.
“Kegiatan hari ini adalah kegiatan ceremony UMKM naik kelas sekaligus reuni UMKM Juara tahun 2023,” kata Koordinator Pendamping Kota Bogor, Hadi Yahmin.
Dia menyebut, 135 pelaku UMKM yang ikut terdiri dari kuliner, kerajinan, fashion, sampai jasa. Untuk pendampingan yang dilakukan cukup panjang, yakni 8 bulan. Mulai April hingga November dengan metode pendampingan yang digunakan diantaranya class global dan small class.
“Kegiatan UMKM naik kelas 2024 dan reuni UMKM Juara 2023, kenapa dibarengkan karena memang salah satunya kita akan membagikan sertifikat UMKM Juara 2023,” kata Hadi.
Dia menjelaskan, dalam class global para pelaku UMKM dikumpulkan untuk diberikan materi dasar yang nanti ke depan akan dilanjutkan oleh para pendamping dengan penjelasan lebih detail terkait materi tersebut.
Sementara untuk small class, pendampingannya bekerjasama dengan pihak lain, seperti kecamatan dan pihak lain. Kemudian ada kunjungan ke rumah industri para pelaku untuk melihat langsung dengan tujuan para pendamping mempunyai gambaran apa saja yang harus dilakukan, seperti mulai dari jenis, proses produksi, legal halal, legal industri atau legal produksi, yang belum punya NIB, PIRT bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, re-branding, packaging dan lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman, pengalaman dan ilmu kepada pelaku UMKM agar bisa naik kelas menjadi UMKM yang mandiri, sehingga bisa mengubah ekonomi pelaku UMKM dan ekonomi lingkungan.
“Kita kerja sama dengan para camat untuk meminjam aula mereka atau kita konsentrasikan di IBI Kesatuan yang selama ini membersamai seluruh peserta sejak 2020 sampai kemarin UMKM Juara 2023 sebagai pendampingan dari kampus. Hingga saat ini ada sekitar 700 pelaku UMKM yang kita dampingi,” sebut Hadi.
Terkait output yang diharapkan adalah ekspor produk UMKM. Dalam waktu dekat akan menjajaki kolaborasi dengan UNESCO terkait pertemuan dengan buyer dari BUMN untuk melihat peluang apa saja yang dibutuhkan.
Sejak tahun 2019 jumlah UMKM di Kota Bogor yang telah sukses dalam pendampingan UMKM Juara sekitar 20 persen dari setiap angkatan. Diantaranya pada tahun 2020 produk UMKM tali temali sudah ekspor ke eropa, Australia dan Amerika dengan produk gantungan, vas bunga, tirai hingga berkembang dengan membuat rumah binaan. Bahkan pelaku UMKM berupa produk pengrajin tas sudah masuk bursa efek.
“Sekitar 2 tahun yang lalu pengrajin tas menjadi salah satu juara favorit dan mereka mendapatkan pendampingan juga dari BJB untuk permodalan,” katanya.- *** nicko