KORANMANDALA.COM – Kecamatan Bogor Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam menangani masalah stunting melalui rangkaian kegiatan Festival Ayam dan Telur (FAT) 2024.
Salah satu kegiatan utama festival ini adalah pembagian ayam dan telur kepada anak-anak di Masjid Al Kahfi, Kiara Residence 005/004, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Sabtu 18 Mei 2024 kemarin.
Acara ini diresmikan oleh Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, yang didampingi oleh Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi.
Dalam sambutannya, Hery Antasari menyoroti pentingnya mengatasi stunting yang masih menjadi permasalahan kesehatan anak di Indonesia, termasuk di Kota Bogor.
“Kita tahu stunting menjadi salah satu permasalahan kesehatan anak yang banyak terjadi di dunia, tak terkecuali di Indonesia dan khususnya di Kota Bogor,” ujar Hery Antasari, Senin 20 Mei 2024.
Ia menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh berbagai faktor seperti pola asuh yang kurang tepat, kurangnya asupan makanan bergizi, dan minimnya pemberian ASI eksklusif.
Pj Wali Kota Bogor tersebut menekankan bahwa stunting harus segera ditangani karena dapat menghambat perkembangan fisik, mental, dan kognitif anak.
“Pada Agustus 2023 lalu, angka kasus stunting di Kota Bogor menunjukkan tren penurunan dari 2.300 kasus menjadi 1.400 kasus. Turunnya angka tersebut merupakan hasil kolaborasi dan kontribusi semua elemen di Kota Bogor,” jelas Hery.
Lebih lanjut, Hery optimis angka stunting akan terus turun secara signifikan dengan target prevalensi mencapai 14 persen di tahun ini.
Ia juga mengapresiasi Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) yang secara berkelanjutan melaksanakan kegiatan FAT untuk mendukung program pengurangan stunting.
“FMPI secara rutin akan memberikan telur kepada 52 anak-anak balita yang terkena stunting di Kelurahan Curug Kecamatan Bogor Barat, dengan jumlah dua butir telur setiap harinya selama tiga bulan,” tambahnya.
Program pemberian telur ini akan dijalankan oleh kader-kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kelurahan Curug, yang akan memantau perkembangan anak-anak setiap hari dan melaporkan hasil pendampingannya setiap awal bulan.
Selain telur, anak-anak stunting juga akan menerima tempe setiap Rabu, berkat kerja sama dengan perusahaan Rumah Tempe AZAKI (RTA).
“Saya berharap program pemberian protein berupa telur dan tempe yang sudah berjalan secara kontinu ini dapat diterapkan di wilayah-wilayah lain di Kota Bogor, dengan harapan mempercepat pengurangan kasus stunting di Kota Bogor,” tutup Hery Antasari.- *** nicko