KORANMANDALA.COM – Kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah dunia akibat El Nino tahun 2023 memberi dampak yang sangat buruk bagi ketersediaan pangan.
Produksi dan produktivitas bahan pangan, misalnya, menurun tajam hingga memunculkan rawan pangan dan kondisi seperti ini terus dirasakan sampai tahun 2024.
Hal itu diungkapkan Sekda Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, saat membuka giat Bimtek Budidaya Sayuran yang diikuti 50 ASN di UPTD Balai Benih Hortikultura & Bibit Permanen Diskatan, Rabu 22 Mei 2024.
“Ketahanan Pangan berhubungan dengan pengendalian inflasi. Ketika suatu komoditas pangan mengalami penurunan, kemungkinan besar akan mengakibatkan gejolak harga di pasar. Begitu juga ketika komoditas pangan panen berlimpah akan berpengaruh pada stabilitas harga pasar,” kata Sekda Dian.
Sebagai bentuk keikutsertaan aparatur Pemda mewujudkan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, lanjut Dian, Pemda Kab. Kuningan mencoba melibatkan semua aparatur untuk ikut terlibat dalam memproduksi sayuran yang merupakan komponen Volatile Food.
Lebih lanjut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si menjelaskan, Bimbingan Teknis ini dilaksanakan untuk menambah kemampuan dan kapasitas Aparatur Pemda dalam menanam, memelihara, dan memanen tanaman sayuran.
“Para pegawai dari setiap SKPD, Kecamatan, dan Kelurahan se-Kabupaten Kuningan diberikan ilmu teori dan praktek serta Standar Operasional Prosedur (SOP) cara bertani sayuran dengan baik dan benar dari parah ahli pertanian dari Diskatan,” ujar Wahyu
Sementara itu, Ir. Hj. Niknik Rusnikasyari mengatakan, salah satu cara budidaya sayuran yang mudah dilakukan adalah dengan memanfaatkan media polybag, pot, dan vertikultur.
Metode ini berguna untuk membudidayakan tanaman yang umurnya tidak panjang seperti sayuran sawi, seledri, kangkung, bawang daun, dan lainnya
“Keuntungan atau kelebihan menanam dengan inovasi Pot, Polybag, dan Verticulture diantaranya tidak perlu menggunakan lahan yang luas dan bisa menggunakan lahan-lahan sempit di pekarangan kantor atau rumah. Selain itu juga dapat dilakukan secara fleksibel (dapat diletakkan dimana saja) serta relatif mudah dan murah dalam membuatnya,” terang Niknik
Diharapkan Aparatur Pemerintah Daerah dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dengan memanfaatkan lahan di sekitar kantor dan tempat tinggalnya masing-masing sehingga dapat mendorong produksi dan produktivitas sayuran, serta mewujudkan Ketahanan Pangan dan mengendalikan inflasi di daerah. (wawan jr)***