KORANMANDALA.COM – Komisi III DPRD Kota Bogor mengadakan rapat kerja dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor pada Senin 27 Mei 2024.
Rapat ini menyoroti masalah pengelolaan sampah dan kesejahteraan petugas sampah yang belakangan ini menjadi sorotan publik.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bogor, Bambang Dwi Wahyono, menekankan bahwa persoalan sampah di Kota Bogor tidak hanya sebatas memastikan kesejahteraan petugas dan peremajaan armada. Ia menyebutkan perlunya sebuah grand design pengelolaan sampah yang komprehensif.
“Penanganan permasalahan persampahan bukan hanya di armada atau pengangkutan atau driver, tapi ini harus dilakukan secara komprehensif. Berkaitan dari hulu ke hilir, penanganan persampahan itu harus dikaji kembali program-programnya seperti apa,” ujar Bambang.
Komisi III mendesak DLH Kota Bogor untuk segera menyiapkan desain pengelolaan sampah, termasuk pendataan jumlah sampah, metode pengelolaan di wilayah, dan kesejahteraan petugas.
“Jadi persampahan ini sangat krusial dan kami menyampaikan bahwa ini skala prioritas DLH untuk menyelesaikan masalah permasalahan. Jangan sampai hal ini terulang kembali,” tambahnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, mengungkapkan bahwa DLH Kota Bogor telah mengajukan anggaran sebesar Rp1,4 miliar untuk program pengangkutan sampah. Anggaran ini direncanakan untuk program yang akan dijalankan selama sisa tahun ini.
“Rp1,4 miliar itu dialokasikan untuk program yang akan dijalankan di sisa tahun ini atau kurang lebih 7 bulan. Namun, kami tegaskan bahwa bukan hanya di anggaran, tapi program itu juga harus jelas,” tegas Zenal.
Zenal juga menjelaskan bahwa anggaran yang diajukan akan dibahas lebih lanjut pada rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor untuk memastikan kesesuaiannya dengan aturan penganggaran yang berlaku.
“Kami sendiri tadi juga belum membahas secara detail berkaitan dengan teknis berapa driver yang ada, lalu pola penghitungannya seperti apa. Tapi secara teknis ada di Badan Anggaran pada saat nanti rapat KUA-PPAS perubahan mungkin atau juga APBD, nah disitu nanti kita membahas angka-angka,” jelasnya.
Zenal berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi sehingga Kota Bogor tetap dapat mempertahankan prestasi Adipura yang telah diraih. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam penyusunan program kerja DLH di masa mendatang.
“Jangan sampai Adipura yang didapatkan selama dua tahun ini tercoreng karena carut marut internal. Intinya DLH harus lebih inovatif,” pungkasnya.
Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyatakan kesepakatan bahwa penanganan sampah di Kota Bogor harus menjadi prioritas. Denni menekankan pentingnya upaya pengurangan produksi sampah di Kota Bogor.
“Upaya pengurangan sampah yang harus dioptimalkan. Kita punya target pengurangan sampah, yaitu harus ditingkatkan lagi,” kata Denni.
Denni juga menyinggung mengenai kebutuhan peremajaan armada truk sampah untuk operasional pengangkutan sampah ke TPAS Galuga, Kabupaten Bogor, yang menjadi salah satu poin pembahasan dengan Komisi III DPRD Kota Bogor.
“Jadi proses bisnis ada yang belum diakomodir kita, insya Allah nanti bersama Komisi III DPRD bisa dicarikan solusinya dan semoga peremajaan kendaraan bisa dilakukan agar lebih optimal,” tutup Denni.- *** nicko