KORANMANDALA.COM – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) dipimpin oleh Heru, Ketua PKL Puspa Siliwangi menyambangi kantor Bupati Kuningan di jalan Siliwangi 88, Selasa 28 Mei 2024.
Namun mereka kecewa karena Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat tidak ada di tempat. Jadinya, keinginan mereka menuntut keadilan terkait relokasi PKL langsung ke Iip Hidajat gagal.
Seperti diketahui, sejak relokasi PKL ke Puspa Siliwangi (eks lahan gedung SDN 17 Kuningan) pasca lebaran H+7 usaha mereka semakin sepi dan nyaris tidak ada pembeli.
Karena PJ Bupati tidak ada, mereka akhirnya diterima oleh Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Deden Kurniawan, didampingi Kadis Kopdaperin Trisman Priatna dan Kabag Hukum Setda Mahardika.
Menyikapi curhat PKL, Deden Kurniawan mengungkapkan, pemindahan PKL ke Puspa Siliwangi bukan tanpa ada dasar, melainkan atas perencanaan yang matang.
Dalam penjelasannta, Deden mengatakan bahwa Pemkab Kuningan akan membuat Puspa Sliwangi menjadi ramai pengunjung dan pelayanan publik seperti SIM keliling, pajak, perijinan bisa terpusat di puspa.
Lebih jaut Deden menyebutkan, pihaknya akan menghadirkan berbagai kegiatan yang dipusatkan di lokasi Puspa Siliwangi antara lain senam dari dinas/instansi/SKPD bergilir, maupun sanggar-sanggar senam, sehingga bisa menambah omset para PKL.
Sementara itu, Ketua Forum Advokat dan Aktivis Anti Korupsi Ka. Kuningan, Dadan Somantri mengatakan para pedagang kaki lima menuntut hak– hak untuk mendapatkan mata pencaharian serta kehidupan yang layak.
Terkait hal itu pihaknya sebagai peran sosial kontrol meminta pertanggungjawaban pemerintah daerah atas kebijakannya yang patut diduga tidak sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku, tegas Dadan.
Jawaban dari pemerintah daerah imbuh Dadan, sangat tidak memuaskan dan masih dalam tatanan berspekulasi terhadap nasib PKL.
Karena itu, jangan heran, jika pihaknya kemungkinan akan terus memperjuangkan hak -hak PKL atau akan membuat aksi yg lebih besar.”
Seperti diketahui saat ini masih ada 120 PKL yang belum terdata. Kondisi saat ini nasib para PKL mengeluh lantaran omset menurun pasca relokasi.
“Mereka berharap dapat meningkatkan kesejahteraan, namun apa daya untuk bertahan hidupun susah.” ungkapnya..
Sementara Ketua Puspa Siliwangi Heru minta agar setiap solusi dan setiap program yang direncanakan pemerintah daerah hendaknya segera direalisasikan dan Gercep (Gerak cepat), jangan berlarut-larut, harap dia. (Wawan Jr)