KORANMANDALA.COM – Selain risiko kanker, ada berbagai dampak buruk lain yang mungkin dialami oleh perokok aktif maupun pasif, antara lain: penyakit paru-paru kronis, kerusakan gigi dan bau mulut, serta risiko stroke dan serangan jantung.

Terkait hal itu, Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Kabupaten Pangandaran memberikan edukasi mengenai bahaya rokok kepada siswa-siswa SD di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 3 Cintaratu, Puskesmas Selasari.

Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei, Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Kabupaten Pangandaran mengadakan kegiatan edukasi tentang bahaya rokok kepada siswa SD di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Selain edukasi, PPPKMI juga melakukan screening perilaku merokok di 15 sekolah di wilayah kerja Puskesmas Pangandaran.

Edukasi ini bertujuan sebagai advokasi untuk mencegah anak-anak menjadi target produk tembakau. PPPKMI juga melakukan pemeriksaan dan wawancara mendalam dengan anak-anak yang diduga mengenal atau menjadi perokok aktif.

Ketua PPPKMI Kabupaten Pangandaran, Rizal Qudrotulloh Aminuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memahami perilaku merokok anak.

“Ini adalah bentuk pengabdian kami untuk skrining perilaku merokok anak dan memahami bagaimana mereka melihat rokok sebagai produk tembakau,” ujar Rizal.

Hasil dari kegiatan ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk kajian ilmiah, yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan advokasi kebijakan lintas sektor, terutama dalam bidang pendidikan dan pemerintah daerah mengenai bahaya rokok bagi anak-anak.

Ketua Forum Kabupaten Sehat Pangandaran, Ida Nurlaela Wiradinata, memberikan apresiasi kepada PPPKMI dan Dinas Kesehatan Pangandaran atas inisiatif tersebut. Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan kepedulian dan keprihatinan bersama terkait maraknya akses anak-anak terhadap rokok atau produk tembakau.

“Pangandaran sudah memiliki perda kawasan tanpa rokok (KTR). Meski begitu, kami masih menemukan banyak tantangan di lapangan,” ungkap Ida.

Dia menambahkan bahwa kebijakan kesehatan yang berpihak kepada masyarakat di Kabupaten Pangandaran sudah cukup banyak dan diharapkan akan membawa manfaat serta kebaikan bagi masyarakat setempat.- *** gia

Sumber:

Editor: Eka Purwanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version